 |
| Foto: Getty Images/JUN LI |
Kasus Mpox RI belakangan terus merangkak naik, laporan terakhir Kemenkes RI di Selasa (7/11/2023) totalnya sudah mencapai 38 orang. Peningkatan kasus Mpox di tahun ini naik drastis dibandingkan tahun lalu, hanya satu kasus Mpox yang ditemukan sepanjang 2022 yakni impor dari Singapura.
Sementara saat ini penularan tercatat sudah di tahap transmisi lokal, seluruh pasien diketahui tertular melalui aktivitas seksual. Kelompok rentan yang terpapar merupakan lelaki seks lelaki (LSL). Meski begitu, pakar seks sekaligus spesialis obgyn Boyke Dian Nugraha meminta masyarakat tidak lantas merasa aman lantaran tidak termasuk kelompok tersebut.
Berkaca pada awal mula merebaknya kasus HIV, yang juga muncul di kasus LSL, tetapi kemudian menyebar ke heteroseksual. Hingga kini, kasusnya bahkan lebih banyak di kelompok heteroseksual.
"Tetap ada kemungkinan ketularan monkeypox, tahun 81-an misalnya yang paling banyak terkena LSL soal HIV. sekarang paling banyak menularkan adalah heteroseksual," beber dia saat dihubungi detikcom Jumat (10/11/2023).
"Bahwa secara penyakit melakukan hubungan seks, apakah heteroseksual, homoseksual, intinya jangan melakukan seks bebas," tandasnya.
Kabar baiknya, penularan serta keparahan gejala akibat Mpox tidak lebih buruk dari COVID-19. Sejauh ini, nihil catatan kasus kematian, maupun pasien bergejala berat imbas terpapar Mpox. Sudah ada 12 orang yang pulih dari infeksi Mpox.
"(Penyebaran Mpox) nggak terlalu secepat COVID-19, harus melalui hubungan seksual. Dan ini hubungan seksualnya di kelompok tertentu," ujarnya saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).
"Apa yang harus kita lakukan kalau seperti ini? Nomor satu, prevention-nya mesti baik. Orang-orang tertentu kalau berhubungan seksual yang baik. Yang baik pasti teman-teman tahu, itu nomor satu," sambung dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Mpox di RI Seluruhnya Tertular Lewat Seks, dr Boyke Bilang Gini"