Ilustrasi mi instan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Kadek Bonit Permadi) |
Serangan jantung kerap ditakuti banyak orang lantaran sering kali datang mendadak tanpa menimbulkan aba-aba berupa gejala lebih dulu, bahkan fatalitasnya terbilang sangat tinggi. Kondisi ini tak hanya dialami oleh orang lanjut usia, tetapi juga mereka yang berusia muda.
Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, menjelaskan salah satu penyebab utama serangan jantung di usia muda adalah kebiasaan buruk seperti merokok. Selain itu beberapa kondisi tertentu, seperti diabetes, obesitas, hingga autoimun juga menjadi penyebab utamanya.
Namun baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan pengakuan seorang pria berusia 20 tahun mengalami serangan jantung dan kolesterol tinggi imbas keseringan makan mi instan dan bakso. Lantas, benarkah keseringan makan mi instan termasuk penyebab utama serangan jantung?
dr Vito mengatakan, diagnosis atau keterangan serangan jantung yang disebutkan di video yang viral tersebut masih kurang jelas. Dengan begitu belum ada bukti konkrit terkait hubungan langsung keseringan mengonsumsi mi instan menjadi penyebab utama serangan jantung.
Menurutnya, bisa saja pria tersebut memiliki kondisi lain yang belum terkonfirmasi, atau mungkin memiliki kebiasaan buruk yang menjadi penyebab utama serangan jantung.
Terlebih, mengonsumsi mi instan umumnya bukan faktor utama penyebab serangan jantung di usia muda. Karena itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
"Apa benar penyebab pemuda ini usia 20 tahun serangan jantung karena ada diagnosis lain yang harus dikonfirmasi," ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/1/2024).
"Penyakit jantung pada usia muda ada penyakit katup dan otot jantung atau kelistrikan jantung. Nah berikutnya apa benar karena makan mi instan jadi ada serangan jantung itu," lanjutnya lagi.
Meski begitu, bukan berarti mi instan bisa dikonsumsi secara berlebihan dan sembarang. dr Vito mengatakan, mengonsumsi mi instan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi atau darah tinggi, kolesterol tinggi, hingga diabetes.
Sebagai spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito menyarankan untuk menghindari atau mengonsumsi mi instan secukupnya dan tidak berlebihan. Apabila tetap ingin mengonsumsi mi instan, sebaiknya tidak dikonsumsi semuanya sendiri alias dibagi-bagi.
Begitu juga dengan penggunaan bumbu mi instan sebaiknya jangan digunakan semuanya. dr Vito menganjurkan hanya menggunakan sepertiga atau seperempat bumbu untuk menghindari terjadinya risiko hipertensi.
"Tentu saya lebih menganjurkan makan karbohidrat alami seperti beras dan umbi umbian. Namun dalam kondisi gempa atau darurat atau kadang karena situasi tertentu untuk makan tidak semua orang ada pilihan yang banyak terpaksa mi instan," imbuhnya.
"Bumbunya saya anjurkan sepertiga atau seperempat saja, tambahkan cabai atau bumbu rempah dapur sebagai penyedap rasa. Tambahkan sayuran atau protein bila bisa untuk mengenyangkan agar tidak makan mie nya berlebihan, Itu lebih aman," lanjutnya lagi.
Di samping itu, dr Vito membeberkan sejumlah tips mencegah serangan jantung di usia muda. Di antaranya:
- Melakukan medical check up (MCU)
- Mengenali faktor risiko serangan jantung (merokok, usia, diabetes, obesitas, hingga autoimun)
- Mengendalikan dan mengurangi faktor risiko
"Seperti hal nya pada penanganan masalah secara umum di luar medis pun demikian. Pencegahan masalah harus diawali dengan ketahui penyebab masalah dan atasi penyebabnya. Jadi untuk tau penyebabnya maka kita lakukan medical check up," imbuhnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kata Kardiolog soal Mi Instan Disebut Picu Serangan Jantung Usia Muda"