Potret tentara Israel. (Foto: AP/Majdi Mohammed) |
Bukan cuma kena mental, sekitar 4 ribu tentara Israel kini dilaporkan cacat permanen pasca menyerang warga Gaza. Perkiraan jumlah tentara yang luka-luka hingga cacat diprediksi bisa meningkat hingga 30 ribu.
"Setelah 100 hari perang, sekitar 4.000 tentara telah cacat permanen," demikian laporan Anadolu Agency, dikutip Sabtu (12/1/2024).
"Berkat pengabdian dan perawatan berkualitas tinggi yang diberikan oleh tim penyelamat dan tim medis, mereka yang mengalami cedera parah dapat bertahan hidup," lapor mereka, mengutip situs berita Israel, Walla.
Situs tersebut menambahkan bahwa tentara Israel tidak memberikan semua data tentang korban luka kepada publik.
Ketua Organisasi Penyandang Disabilitas Angkatan Pertahanan Israel menyebut laporan tentara cacat permanen merupakan total terbanyak selama perang terjadi. "Saya telah berada di organisasi tersebut selama 30 tahun, dan saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang terluka parah sebanyak ini. Ada banyak yang terluka dengan luka parah," sebutnya, menyorot laporan sejumlah tentara perlu diamputasi, mengalami kebutaan, hingga kelumpuhan.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 1.600 tentara menunjukkan gejala reaksi stres akibat perang saat sistem kesehatan mental di negara itu tengah di ambang kehancuran. ada 250 tentara Israel ditarik dari tugas selama perang di Gaza karena alasan gangguan mental.
Menurut laporan situs berita Israel Walla, gejala reaksi stres pertempuran setidaknya telah dialami pada 1.600 tentara sejak dimulai operasi darat di Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Adapun gejala yang dikeluhkan berupa detak jantung cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tubuh gemetar yang tidak terkendali, kebingungan, hingga ketidakmampuan untuk bergerak.
Jika gejala tersebut berlanjut selama lebih dari empat minggu, kondisi prajurit dapat memburuk hingga mengalami gangguan stres pasca-trauma yang parah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukan Cuma Kena Mental, Ribuan Tentara Israel Kini Cacat Permanen"