Hagia Sophia

06 March 2024

Bahayanya Konsumsi Minuman Manis yang Makin Viral di Pasar

Milk bun makanan viral. (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth)

Tren makanan viral rasanya selalu ada di Indonesia. Sebut saja cromboloni, croffle sampai 'milk bun' ala Thailand saat ini digandrungi warga hingga rela antre demi mencicipinya.

Belum lagi minuman kekinian seperti milk tea, boba dan es kopi susu yang rasanya sudah menjadi asupan yang tak boleh dilewatkan para milenial dan Gen-Z. Namun tidak banyak yang sadar akan bahaya tersembunyi dari konsumsi berlebihan makanan ini.

Makanan dan minuman viral kerap memiliki kandungan gula yang tinggi, perasa, dan bahan pengawet yang bisa diam-diam bisa menimbulkan penyakit tidak menular (PTM). Belum lagi risiko obesitas di depan mata.

"Sebenarnya bukan nggak boleh ya, kalau ada cromboloni, makanan viral itu boleh aja, tapi utamakan dulu karbo kompleks. Bukannya nggak boleh makan jajanan, tapi batasi konsumsinya," kata ahli gizi Putri MJ, S.Gz saat diskusi media di Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).

Pola makan dan gizi seimbang seiring maraknya makanan viral perlu diketahui generasi muda. Bukan tanpa alasan, saat ini kasus obesitas di Indonesia cenderung tinggi dan bahkan mengalami kenaikan.

Berdasarkan data Kemenkes terdapat 21,8 persen masyarakat di atas usia 18 tahun mengalami obesitas. Angka ini meningkat dari 14,8 persen di tahun 2013.

"Kalau kita melihat perilaku masyarakat Indonesia, kita itu masih banyak yang aktivitas fisiknya kurang. Makan buah dan sayurnya kurang dan banyak yang mengonsumsi gula lebih dari 5 sendok makan per hari," beber Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Eva Susanti.

Selain membatasi konsumsi gula, garam dan lemak (GGL), generasi muda juga diharapkan mampu membaca label dan informasi nilai gizi di makanan olahan. Dengan membaca label kemasan, kebutuhan kalori per hari bisa dibatasi demi mencegah risiko obesitas.

"Kadang nih kita yang BB ideal aja berisiko terkena penyakit, apalagi yang obesitas. Obesitas ini kompleks ya penyebabnya, ada pemilihan makanan yg kurang tepat, kalori tinggi dan nggak pernah olahraga," tandas Putri.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Susahnya Hidup Sehat di Tengah Gempuran Makanan Viral yang Manisnya Kebangetan"