Peneliti Temukan Gejala Baru Varian Arcturus, Banyak Dikeluhkan Anak-anak (Foto: Getty Images/loops7) |
India kembali diterpa peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan. Diduga, kondisi ini dipicu oleh varian baru XBB.1.16 atau yang dikenal sebagai varian Arcturus.
Terlepas dari peningkatan kasusnya yang sangat cepat, para ahli mengatakan bahwa mereka telah menemukan gejala baru yang muncul dan belum pernah ditemukan di gelombang Corona sebelumnya. Mereka menyoroti, gejala ini banyak sekali menyerang anak-anak.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Ketua Akademi Pediatri India dan konsultan dokter anak di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Mangla Bijnor, Vipin M Vashishtha. Menurutnya, gejala teratas varian Arcturus masih didominasi demam tinggi, pilek, dan batuk.
Namun di samping itu, ia juga menyebutkan banyak laporan konjungtivitis gatal dan mata lengket yang tidak pernah ditemukan dari gelombang COVID-19 sebelumnya. Menurutnya, gejala tersebut banyak muncul pada anak-anak.
Pakar sebelumnya sudah memberi peringatan soal agresifnya varian XBB.1.16. Varian Arcturus memiliki pertumbuhan 140 persen lebih besar dibandingkan XBB.1.5.
Pekan lalu, pejabat WHO Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa subvarian tersebut telah beredar selama beberapa bulan dan tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.
"Salah satu hal yang sangat kami khawatirkan adalah potensi virus berubah menjadi tidak hanya lebih menular, tetapi juga lebih parah. Jadi kita harus tetap waspada," kata Van Kerkhove dikutip dari Live Mint, Sabtu (8/4/2023).
"Kita harus tetap waspada tapi tidak perlu khawatir. Saat ini subvarian Omicron yang beredar di Tanah Air belum menyebabkan peningkatan angka rawat inap," ucap Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India Dr Mansukh Mandaviya dalam kesempatan terpisah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Peneliti Temukan Gejala Baru Varian Arcturus, Banyak Dikeluhkan Anak-anak"