Hagia Sophia

09 April 2023

Agar Mau Punya Anak, Pemerintah Jepang Naikan Gaji Kaum Muda

Populasinya Anjlok, Pemerintah Jepang Naikkan Gaji Kaum Muda biar Mau Punya Anak (Foto: iStock)

Terkait penurunan angka kelahiran yang kini melanda negaranya, pemerintah Jepang meyakini, pendapatan kaum muda perlu ditingkatkan untuk mendongkrak kembali niat warga untuk memiliki anak.

Disorotinya, dunia usaha memegang peranan penting untuk mewujudkan pertumbuhan upah yang berkelanjutan. Banyak pemimpin bisnis adalah anggota panel pemerintah baru, yang kini tengah berupaya untuk memperbaiki angka kelahiran yang anjlok.

"Tindakan tradisional kami untuk menaikkan angka kelahiran berfokus pada membantu orang untuk mau membesarkan anak dan menikah," ungkap Menteri Kebijakan terkait Anak, Masanobu Ogura, dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, dikutip dari The Japan News, Sabtu (8/4/2023).

"Yang unik kali ini adalah kami melangkah ke kebijakan ekonomi dan sosial untuk membantu meningkatkan pendapatan generasi muda," bebernya lebih lanjut.

Pemerintah juga menyoroti, pria dengan gaji lebih tinggi cenderung memiliki pasangan, sampai batas tertentu. Dengan kata lain, pihaknya perlu memastikan kaum muda memiliki pendapatan yang cukup tinggi untuk punya kehidupan yang stabil. Diyakini, kondisi tersebut merupakan faktor penting yang mendorong kaum muda untuk menikah dan memiliki anak tanpa rasa khawatir.

Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengupayakan langkah lain untuk mendongkrak angka kelahiran bayi. Tak lain, dengan mewujudkan pertumbuhan upah yang berkelanjutan, dengan mempromosikan pelatihan ulang pekerja dan pergantian tenaga kerja ke sektor industri yang sedang berkembang.

Dalam kesempatan sebelumnya Kishida sempat memprediksi, pada 2030 mendatang, jumlah anak muda di Jepang hanya akan ada setengah dari jumlah saat ini.

"Pada tahun 2030-an, populasi muda di Jepang akan menurun dua kali lipat dari angka saat ini. Enam hingga tujuh tahun ke depan akan menjadi kesempatan terakhir untuk membalikkan angka kelahiran yang menurun," ungkap Kishida.

Sebagai catatan, jumlah bayi yang lahir di Jepang pada 2022 turun ke rekor terendah baru selama tujuh tahun berturut-turut, mencapai di bawah 800.000 kelahiran untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada 1899.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Populasinya Anjlok, Pemerintah Jepang Naikkan Gaji Kaum Muda biar Mau Punya Anak"