Foto: Hasan Alhabshy |
Beberapa orang meyakini, vape dan rokok elektrik bisa digunakan sebagai solusi untuk berhenti merokok konvensional. Dengan harapan, efek buruk dari vape lebih minim dibandingkan rokok konvensional. Padahal, vape juga memiliki sederet dampak buruk buat tubuh.
Sudah sering terdengar, layaknya rokok konvensional, vape dan rokok elektrik juga bisa memicu gangguan pernapasan dan menimbulkan kecanduan. Namun seorang dokter gigi menambahkan informasi baru. Dijelaskannya, penggunaan vape juga bisa berimbas otot rahang.
Hal itu diungkapkan oleh dr Affan Saghir, pemilik Space Dental klinik gigi kosmetik mewah di West Yorkshire. Ia menjelaskan, segala bentuk konsumsi tembakau harus dihindari jika ingin memiliki gigi dan gusi yang sehat. Pasalnya, tembakau dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, mulai dari peningkatan risiko penyakit gusi hingga kanker mulut dan perubahan warna gigi.
"Meskipun sekarang menjadi alternatif populer untuk merokok, produk vape bukannya tanpa risiko. Misalnya, mereka dapat menyebabkan radang gusi dan gigi gemeretak (juga dikenal sebagai bruxism) karena nikotin merangsang otot rahang," jelasnya, dikutip dari Mirror UK, Rabu (17/5/2023).
Seperti pada rokok konvensional, nikotin pada vape dan rokok elektrik bersifat sangat adiktif. Bahan ini memicu perubahan di otak, sehingga otak menginginkan lebih banyak asupan nikotin.
Dalam jangka waktu pendek, penggunaan vape dan rokok elektrik bisa menimbulkan efek berupa:
- Batuk
- Sesak napas
- Iritasi mata
- Sakit kepala
- Mulut dan tenggorokan kering dan teriritasi
- Mual
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Gigi Ungkap Efek Buruk Nge-vape ke Otot Rahang, Begini Temuannya"