Ilustrasi kasus antraks. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Thomas Faull) |
Antraks kembali menyerang Kabupaten Gunungkidul, DIY. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dr Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan hingga saat ini, tercatat sudah ada tiga orang korban yang meninggal dunia.
"Ada tiga (orang) hari ini yang kami terima meninggal," ujarnya saat ditemui di Senayan, Rabu (5/7/2023).
Dia menjelaskan Kemenkes RI saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui lebih pasti indikasi yang dialami korban meninggal tersebut.
"Dari gejala, dia meninggal memang kelihatan positif antraks. Tapi untuk hasil labnya kami masih nunggu," imbuhnya.
Ini bukan kali pertama Gunungkidul dibuat geger oleh kasus antraks. Wilayah itu memang sudah dinyatakan endemis antraks sejak kasusnya mencuat sepanjang 2019-2022.
dr Maxi mengatakan saat ini pihaknya melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk menangani kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul. Selain itu, Kemenkes RI juga melakukan koordinasi dengan lembaga lintas sektor, seperti Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kami koordinasi dengan dinkes dan lintas sektor, terutama Kementan, untuk melakukan tindak lanjut penanganan antraks itu," ucapnya.
"Kami melakukan penguatan surveillance, yang positif kita lacak kontaknya, kemudian yang diobati dikirim ke rumah sakit. Kemudian koordinasi dengan Kementan untuk yang hewannya," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Strategi Kemenkes Biar Antraks di DIY Tak Menyebar usai Tewaskan 3 Orang"