Hagia Sophia

06 July 2023

China Alami Hari Terpanas dalam Sejarahnya, Rata-rata Hampir 40 Derajat Celcius

Kondisi China yang dihantam gelombang panas. (Foto: REUTERS/Florence Lo)

Belakangan ini, China mengalami hari-hari terpanas dalam sejarahnya. Pusat Iklim Nasional (NCC) mencatat rata-rata suhu di China mencapai 40 derajat celcius.

Beijing menjadi wilayah yang terkena dampak gelombang panas paling parah. Diikuti beberapa wilayah lain seperti Hebei dan Tianjin.

"Dari 21-23 Juni, 22 titik pengamatan cuaca di China Utara mencatat suhu tinggi secara historis, dan total 450.000 kilometer persegi daratan mengalami suhu melebihi 37 derajat celcius dalam beberapa hari terakhir," kata NCC yang dikutip dari Global Times, Selasa (4/7/2023).

"Beijing mencatat hari berturut-turut suhu lebih dari 40 derajat celcius pada bulan Juni," lanjutnya.

Keluhan Warga China

Suhu yang panas membuat warga China mengeluh karena belum pernah merasakan musim panas seperti saat ini. Salah satunya dialami warga Beijing bermarga Su yang berusia 53 tahun.

Su mengungkapkan suhu panas yang terjadi belakangan ini membuatnya terasa seperti terpanggang di dalam oven.

"Saya sudah tinggal di Beijing selama tiga dekade, tapi saya belum pernah mengalami musim panas sepanas ini," bebernya.

"Keluar di Beijing akhir-akhir ini seperti berselancar di dalam oven," canda Su.

Untuk membantu pekerja luar ruangan mengatasi panas, Beijing telah mendirikan 'bilik pendingin'. Tempat itu menyediakan air dingin, area ber-AC, dan terkadang layanan cuci gratis.

NCC mengatakan bahwa suhu panas terik di China Utara sangat jarang terjadi. Diperkirakan gelombang panas akan terus melanda sebagian wilayah China Utara dan Barat Daya, dengan suhu 1 derajat celcius hingga 2 derajat celcius lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

"Putaran panas ini kuat, tahan lama, dan tersebar luas," kata Zhao Wei, kepala peramal dari Stasiun Meteorologi Beijing.

"Alasan di balik ini adalah bahwa wilayah Beijing-Tianjin-Hebei berada di bawah massa udara yang lebih hangat dari beberapa hari terakhir dan pengaruhnya akan berlangsung untuk sementara waktu. Di bawah pengaruh tekanan tinggi, langit cerah tanpa awan, yang membuat radiasi matahari lebih mudah menghasilkan panas," jelasnya.

Cuaca panas ini meningkatkan permintaan produk pelindung matahari, seperti face bikini atau penutup wajah, lengan baju, hingga masker. Data dari platform e-commerce China menunjukkan bahwa orang-orang di Beijing, Guangdong, dan Jiangsu menghabiskan paling banyak untuk barang-barang pelindung matahari.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "China Panas Mendidih, Warganya Curhat Bak Terpanggang di Oven"