Hagia Sophia

03 July 2023

Populasi di Korsel Terus Menurun, Banyak Pasangan Muda Milih untuk Nunda Punya Anak

Warga Korea Selatan. (Foto: AP/Ahn Young-joon)

Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang tengah menghadapi krisis angka kelahiran. Jumlah angka kelahiran di Korea Selatan menjadi salah satu yang terendah di dunia.

Menurut angka yang dirilis oleh Statistik Korea, hanya ada sekitar 249 ribu bayi yang lahir di Korea Selatan pada tahun 2022. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 4,4 persen dari tahun sebelumnya.

Adapun angka kelahiran di Korea Selatan tersebut mengalami penurunan ke rekor terendah. Jumlah angka kematian bahkan telah melampaui angka kelahiran di Korea Selatan sebanyak 3 tahun berturut-turut.

Dikutip dari The Guardian, angka kelahiran per wanita di Korea Selatan hanya berjumlah 0,78. Hal ini membuat Korea Selatan menjadi satu-satunya negara di dunia yang memiliki angka kelahiran di bawah 1 kelahiran per wanita.

Ahli mengatakan, sebuah negara membutuhkan setidaknya angka kelahiran setidaknya 2,1 untuk menjaga stabilitas populasi. Pada saat ini jumlah populasi di Korea Selatan berada di angka sekitar 52 juta jiwa.

Lebih banyak anak muda di Korea Selatan yang memilih untuk menunda punya keluarga atau tidak memiliki anak sama sekali. Kurangnya minat anak muda di Korea Selatan untuk memiliki anak disebabkan oleh berbagai faktor.

Mulai dari tingginya biaya membesarkan anak, prospek pekerjaan kurang baik, hingga kenaikan harga properti. Sebagian wanita juga lebih memilih untuk memprioritaskan kebebasan pribadi dan mengesampingkan mencari pasangan hidup, apalagi memiliki anak.

Pada tahun 2022, usia rata-rata wanita di Korea Selatan yang melahirkan berusia 33,5 tahun. Hanya ada 24 bayi yang lahir dari setiap 1.000 wanita di akhir usia 20-an.

Kondisi yang bertahan seperti ini dapat berdampak pada jumlah populasi Korea Selatan yang anjlok. Jika tidak ada perbaikan yang segera dilakukan, jumlah populasi Korea Selatan yang saat ini berada di angka sekitar 52 juta jiwa bisa anjlok menjadi 38 juta jiwa.

Keanjlokan jumlah populasi tersebut diprediksi dapat terjadi dalam empat atau lima dekade ke depan, atau sekitar pada tahun 2070.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Korea menawarkan 700 ribu won (Rp 8 juta) per bulan untuk keluarga yang memiliki anak berusia di bawah satu tahun. Jumlah tersebut akan dinaikkan menjadi 1 juta won (Rp 11,4 juta) pada tahun depan.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Angka Kelahiran Korsel Capai di Titik Terendah, Inikah Penyebabnya?"