Hagia Sophia

02 August 2023

Heboh Lab Ilegal di AS yang Simpan Virus, Pemiliknya Ternyata Perusahaan China

Ilustrasi laboratorium (Foto: Getty Images/mnbb)

Penemuan laboratorium ilegal di California yang berisi patogen mematikan, termasuk virus Corona, Human Immunodeficiency Virus (HIV), hingga malaria belakangan bikin geger.

Apabila bukan karena selang yang salah mencuat dari belakang gudang musim semi lalu, pejabat setempat mungkin tak akan tahu bahwa ada perusahaan biotek yang dikelola perusahaan China di lokasi tersebut. Ditemukannya, laboratorium tersebut menyimpan ratusan vial virus dan sekitar 1.000 tikus laboratorium mati dan sekarat.

Penyelidik pemerintah juga menemukan tes diagnosis COVID dan kehamilan di laboratorium tersebut. Setidaknya ada 20 agen infeksius yang tersimpan, termasuk virus Corona, HIV, hepatitis, hingga herpes.

Laboratorium itu beroperasi di bawah perusahaan bernama Prestige Biotech tanpa izin untuk bisnis di California. Menurut presiden dari perusahaan itu, Xiuquin Yao, laboratorium tersebut merupakan penerus perusahaan Universal Meditech Inc yang sekarang sudah tidak beroperasi.

Namun, pejabat yang dikirim ke alamat yang terkait dengan perusahaan muncul di gedung perkantoran yang kosong atau alamat di China yang tidak dapat diverifikasi.

Lab biologis tersebut dikhawatirkan dapat memicu kontaminasi di daerah tersebut dari pembuangan limbah yang tak tepat, serta kebocoran dari bakteri maupun virus berbahaya yang dapat menimbulkan bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar.

Sebelumnya, laboratorium yang terletak di kota sepi Reedley, California itu mendapat perhatian resmi pada awal Maret ketika seorang petugas penegak kode, melihat selang taman mencuat dari sebuah gedung yang seharusnya tidak ada.

Tangkapan keberuntungan ini menggerakkan penyelidikan gabungan negara bagian, lokal, dan federal.

"Ini adalah situasi yang tidak biasa. Saya sudah di pemerintahan selama 25 tahun. Saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata Manajer Kota Reedley, Nicole Zieba, dikutip dari Daily Mail.

Dalam satu ruangan ada sekitar 1.000 tikus lab putih yang disimpan secara tidak manusiawi, kira-kira 200 di antaranya sudah mati. Menurut Asisten Direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Kabupaten Fresno Joe Prado, laboratorium sedang melakukan tes pada tikus yang akan membantu mengembangkan alat uji COVID-19 yang ditemukan di lokasi.

"Mereka menggunakan tikus laboratorium untuk melihat apakah alat uji COVID benar-benar menguji COVID. Jadi itulah tujuan tikus laboratorium di tempat," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Geger Lab Ilegal di California Simpan Virus Mematikan, Ternyata Milik Perusahaan China"