Hagia Sophia

02 August 2023

Sudah 10 Tahun Jalani Intermittent Fasting, Tika Panggabean Terlihat Langsing

Tika Panggabean. (Foto: Instagram/@botikapanggabean)

Masalah berat badan yang berlebih memang begitu mengganggu dan bisa dialami oleh siapa saja. Salah seorang public figure yang pernah mengalami masalah berat badan adalah personel grup Project Pop, Tika Panggabean.

Kini punya tubuh lebih langsing, rupanya Tika menjalani metode diet intermittent fasting. Metode diet ini sudah dijalaninya selama hampir 10 tahun lamanya.

"Aku sudah melakukan intermittent fasting sudah lama ya, sudah dari sekitar 2014 atau 2013," ucap Tika dikutip dari 20detik, (Senin 31/7/2023).

Tidak hanya melakukan intermittent fasting, selama ini ia juga fokus untuk melakukan olahraga. Tika Panggabean mengatakan olahraga yang dilakukannya lebih berfokus pada kardio.

"Terus sudah kalau gitu olahraga, aku lebih ke kardio ya kayak renang jalan dan intensitas olahraganya semakin meningkat waktu pandemi," ujarnya.

Tika Panggabean menjelaskan bahwa memiliki badan kurus bukanlah tujuannya untuk melakukan diet. Namun, tubuh yang lebih langsing adalah bonus yang bisa ia dapatkan.

"Jadi ketika akhirnya kita melangsing ya, bukan kurus, melangsing sedikit ya itu bonus," pungkasnya.

Menyoal Intermittent Fasting

Dikutip dari Mayo Clinic, Intermittent fasting merupakan sebuah metode diet yang berfokus pada waktu kapan seseorang makan. Adapun berikut ini adalah beberapa jenis intermittent fasting yang populer di masyarakat.

Alternate-day Fasting
Makan makanan normal pada satu hari dan benar-benar berpuasa atau makan satu kali dalam porsi kecil (kurang dari 500 kalori) keesokan harinya.

5:2 Fasting
Makan makanan normal lima hari dalam waktu lima hari seminggu, kemudian melakukan puasa total selama dua hari seminggu.

Daily time-restricted fasting
Makan secara normal namun hanya dalam waktu delapan jam per hari. Misalnya melewatkan sarapan, namun mengonsumsi makanan lewat tengah hari dan makan malam sebelum jam 8 malam.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting sama efektifnya dengan diet rendah kalori. Hal ini membantu menurunkan berat badan.

Menurunkan berat badan dan aktif secara fisik dapat membantu menurunkan berbagai risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, sleep apnea, asma, stroke, bahkan hingga beberapa jenis kanker. Puasa intermittent sama bermanfaatnya dengan metode jenis diet lain yang mengurangi kalori secara keseluruhan.

Metode diet ini secara umum aman untuk dilakukan. Namun perlu diketahui bahwa metode diet ini juga mungkin memberikan efek samping, yaitu:
  • Kelaparan
  • Kelelahan
  • Insomnia
  • Mual
  • Sakit Kepala


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Makin Langsing, Tika Panggabean Sudah 10 Tahun Jalani Intermittent Fasting"