Hagia Sophia

06 September 2023

Cerita Wanita yang Hampir Meninggal dan Melihat Kehidupan Singkat Dirinya

Ilustrasi wanita dirawat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Niphon Khiawprommas)

Seorang wanita bernama Michele Eason Simone membagikan pengalaman kurang mengenakkan dalam hidupnya. Ia mengaku pernah tenggelam di laut dan melihat sebuah 'kenangan' sebelum dirinya pingsan karena tenggelam.

Awalnya, Simone mendapati dirinya terjebak dalam arus pasang saat berenang di Outer Banks, North Carolina, AS. Saat kesulitan bernapas di tengah deburan ombak, dia melihat penjaga pantai berbincang-bincang di pantai, alih-alih membantunya. Pada saat itu, Eason Simone yakin dia akan segera mati karena tenggelam.

Di momen tersebut, Simone mengalami sesuatu yang tidak bisa dia jelaskan.

"Saya mulai merasa seperti akan pingsan, tetapi sebelum saya pingsan, kehidupan singkat saya terlintas di depan mata saya," kata Eason Simone, yang saat itu berusia 21 tahun, dikutip dari Insider.

"Rasanya seperti memiliki kenangan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku sekaligus dalam film tercepat yang pernah Anda bayangkan. Ini seperti pemahaman universal atas setiap kenangan dalam sekejap," imbuhnya lagi.

Meski pengalaman tersebut sudah terjadi 30 tahun yang lalu, sampai saat ini Simone masih belum bisa menjelaskan apa yang terjadi padanya.

"Kehidupan melintas di depan mata Anda," katanya.

Para ilmuwan bahkan tak dapat menjelaskan mengapa beberapa orang mengalami kejadian tersebut.

"Yang secara ilmiah dikenal sebagai tinjauan kehidupan," kata Ahli Ilmu Saraf Hayley Nelson, pendiri The Academy of Cognitive and Behavioral Neuroscience.

Namun, ada beberapa teori tentang apa yang terjadi.

"Satu teori menunjukkan bahwa kekurangan oksigen selama peristiwa yang mengancam jiwa dapat memicu pelepasan neurotransmiter seperti glutamat, menyebabkan neuron bekerja dengan cepat," kata Nelson.

"Peningkatan aktivitas di korteks visual ini mungkin mengarah pada persepsi kenangan dan gambar yang jelas, yang berpotensi berkontribusi pada fenomena tinjauan kehidupan," lanjutnya lagi.

Penjelasan lainnya mungkin berkaitan dengan bagaimana ingatan disimpan di otak. Para ilmuwan percaya bahwa ingatan yang bermuatan emosi disimpan di berbagai area otak, termasuk amigdala, area yang sama yang terkait dengan respons melawan atau lari.

"Saat dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa, amigdala secara otomatis aktif, dan keterlibatannya dapat memprioritaskan ingatan yang terkait dengan emosi seperti ketakutan, cinta, atau penyesalan," kata Nelson.

"Kenangan ini, setelah diambil kembali, mungkin terintegrasi dengan pengalaman yang sedang berlangsung, menciptakan perasaan subyektif dalam menghidupkan kembali kehidupan seseorang," imbuhnya.

Di sisi lain, dr Jeffrey Long, pendiri Near-Death Experience Research Foundation, mengatakan bahwa dia telah mempelajari pengalaman seperti ini selama beberapa dekade dan tidak pernah menemukan penjelasan fisik yang masuk akal baginya.

"Saya telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk mencari tahu apakah ada sesuatu di otak yang bisa menjelaskan hal ini," katanya.

Sebaliknya, Long menjadi yakin bahwa pengalaman-pengalaman ini adalah tanda-tanda adanya kehidupan setelah kematian.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Ini Ceritakan Pengalaman saat Hampir Meninggal, Ini yang Dirasakan"