Ilustrasi polusi udara (Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth) |
Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara, Prof Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) mengungkapkan asap rokok sama bahayanya dengan polusi udara yang buruk. Artinya, tak lebih aman daripada polusi udara yang belakangan buruk di sejumlah wilayah.
Mengacu pada sebuah data, Prof Agus mengatakan asap rokok merupakan sumber polutan dalam ruangan atau indoor pollution terbanyak di Indonesia. Sebagaimana diketahui, polusi udara memiliki dua kategori, yakni indoor dan outdoor pollution.
"Rokok itu kalau dibakar, asap yang keluar sama seperti polutan. Bahkan menurut data yang ada, asap rokok itu adalah sumber polutan dalam ruangan atau indoor pollution terbanyak nomor satu. Kalau di luar itu dari transportasi, industri, dan domestic product," imbuhnya pada siaran Sehat Kementerian Kesehatan RI, Minggu (3/9/2023).
"Tapi kalau indoor itu nomor satu asap rokok sekunder khususnya orang-orang yang keluarganya merokok, sekitarnya terkena paparan. Berarti asap sekunder ini adalah polutan paling banyak, khususnya di Indonesia," imbuhnya lagi.
Berdasarkan sebuah riset di Afrika Selatan, Prof Agus mengatakan asap knalpot motor mengeluarkan karbon monoksida (CO) sekitar 60 PPM (part per million). Angka tersebut pun ia bandingkan dengan riset di RSUP Persahabatan terkait perokok aktif yang merokok dua bungkus sehari.
"Perokok aktif yang menghirup 2 bungkus rokok sehari, itu yang keluar dari mulutnya kadar monoksidanya itu 50 ppm. Jadi kita bisa bayangkan orang yang merokok 2 bungkus sehari, mulutnya keluar CO 50 ppm seperti asap knalpot motor yang keluarnya 60 ppm, nggak jauh berbeda," sambungnya lagi.
Menurutnya, angka karbon monoksida yang dikeluarkan oleh perokok hampir setara dengan knalpot motor, sehingga sangat berbahaya bagi mereka yang menghirupnya.
"Bahaya sekali itu. Tapi itu nggak disadari dengan perokok bahwa dia justru membahayakan orang," katanya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Denger Nih! Dokter Paru Singgung Asap Rokok Sumbang Polusi Udara"