Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew |
Kasus dokter gadungan atau dokteroid, pria lulusan SMA di Surabaya 'diringkus' polisi setelah identitas aslinya terungkap. Adalah Susanto yang sebelumnya mengelabui pihak PHC Surabaya dengan melamar bagian tenaga layanan clinic sebagai dokter first aid.
Dirinya mencatut data ijazah milik dr Anggi Yurikno. Saat dilakukan verifikasi lanjutan kala melanjutkan kontrak, berkas yang diberikan Susanto selama ini palsu alias dimanipulasi.
Rupanya, Susanto bak 'pemain lama' mengelabui sejumlah klinik dan RS. Jauh sebelum kasus di klinik PHC Surabaya, Susanto disebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sempat berpraktik menjadi dokter spesialis obgyn di salah satu RS, Kalimantan. Susanto bahkan sempat melakukan tindakan operasi.
"Kasus ini sebenarnya sejak tahun 2006, sempat bekerja di PMI, kemudian di beberapa RS, kemudian pindah dan tidak tahu pindahnya ke mana, terus mendapat laporan dari IDI Kalimantan, bahwa dokter gadungan ini sebelumnya bekerja menjadi spesialis kandungan, obgyn, yang di mana saat melakukan operasi di ruang operasi terlihat tidak sepetri dokter yang lain," jelas dr Telogo Wismo - Wakil Sekjen PB IDI dan Mantan Ketua IDI Grobogan.
"Sehingga perawat curiga kemudian perawat menghubungi Direktur dan IDI di Kalimantan tersebut, dari IDI Grobogan juga kemudian baru tahu itu dokter gadungan," sambung dia.
Aksi Susanto yang berkali-kali melakukan pemalsuan ijazah kedokteran hingga tiba di Surabaya mulanya juga tak 'terendus' lantaran RS PHC Surabaya tidak terdaftar di Dinas Kesehatan setempat. Karenanya, tidak ada pemantauan langsung dari pemerintah daerah maupun organisasi profesi setempat.
"Kliniknya tidak terdaftar di Dinkes, dan yang bersangkutan juga semua rekomendasi dan persyaratan PHC langsung, jadi untuk daerah tidak dilibatkan sama sekali,
"Jadi kita tidak bisa memonitor karena ini kerja sama langsung dengan antar perusahaan, tidak melihatkan Dinkes Kabupaten juga tidak," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Gadungan Susanto Tak Cuma Sekali Palsukan Ijazah! Sempat Jadi Obgyn"