Ilustrasi sakit ginjal (Foto: Shutterstock) |
Sebagian orang percaya makan jengkol bisa memicu gangguan kesehatan, salah satunya risiko penyakit ginjal. Anggapan ini menyusul seiring viralnya unggahan di media sosial yang menyebut jengkol bisa menyebabkan efek samping serius pada ginjal.
Menyoroti hal itu, spesialis penyakit dalam dan Chairman Junior Doctors Network Indonesia (JDN), dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) atau akrab disapa dr Koko mengatakan, jengkol memang memiliki kandungan jengkolic acid yang bisa memicu kerusakan pada organ ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan.
"Saya juga setuju ada risiko gagal ginjal yang kronis bila dikonsumsi terus menerus," jelas dr Koko saat dihubungi detikcom Selasa (12/09/2023).
Meskipun demikian, dr Koko menegaskan tak semua orang yang makan jengkol langsung mengalami sakit ginjal. Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan mengalami kondisi tersebut. Faktor genetik misalnya.
"Ada orang yang begitu makan jengkol tidak bisa memetabolisme zat-zat dalam jengkol, akibatnya bisa terbentuk kristal jengkolic acid dalam tubuh. Nah, kristal-kristal itu melukai ginjalnya, saluran kencingnya," katanya lagi
Ditambah lagi asam jengkolat dalam tubuh mampu membentuk kristal-kristal yang memicu sumbatan pada ginjal. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami nefropati atau jarang kencing.
Di sisi lain, sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti jumlah konsumsi jengkol yang bisa memicu kerusakan organ ginjal. Terlebih, penyakit ginjal juga bisa muncul karena metabolisme tubuh yang buruk.
"Makan jengkol tiap hari dan sampai berapa lama dia mengalami kerusakan ginjal itu belum ada ujinya," ucap dr Koko.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ternyata! Ini Alasan Makan Jengkol Bisa Picu Ginjal Rusak"