Ilustrasi. (Foto: Shutterstock) |
Viral sebuah video di media sosial memperlihatkan seseorang yang mengalami penurunan berat badan secara drastis setelah kentut. Bahkan orang tersebut mengalami penurunan BB sebanyak 5 kilogram dari yang awalnya 98 kilogram menjadi 92 kilogram.
Berkaitan dengan mitos menurunnya berat badan ketika kentut, direktur medis program manajemen berat badan dan bedah bariatrik RS Northwestern Matthew R Pittman, M.D mengatakan bahwa kedua hal tersebut sebenarnya tidak berkaitan. Ia mengatakan kentut tidak dapat menurunkan berat badan.
Berkaitan dengan perasaan lebih enteng setelah kentut terjadi karena buang angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih ringan. Hal ini disebabkan oleh gas yang sebelumnya membuat kembung sudah keluar dari tubuh.
Adapun gas yang ada di dalam tubuh tersebut masuk dari berbagai makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
"Menelan udara melalui minuman bersoda, mengunyah permen karet, atau menggunakan sedotan dapat menciptakan udara ekstra di saluran pencernaan," jelas Pittman dikutip dari Women's Health.
"Tetapi alasan paling umum mengapa tubuh Anda menghasilkan gas ekstra adalah karena Anda makan makanan yang tidak dapat Anda serap atau cerna," sambungnya.
Gas yang terlalu banyak di saluran pencernaan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan perut yang lebih buncit.
"Jika Anda kembung dan ingin kentut, lakukanlah. Hal ini mungkin tidak membakar kalori, tetapi pasti akan membuat Anda merasa lebih baik," sambungnya.
Dalam sehari, seseorang dapat kentut hingga 20 kali dan angka tersebut masih dalam batas yang normal. Jika seseorang memang bisa membakar kalori dari kentut, seseorang diperkirakan bakal kehilangan 1.300 kalori sehari dan bisa menurunkan berat badan hingga 1 pound (0,5 kg) setiap hari.
"Itu sangat konyol. Kalau begitu Anda tidak bisa kentut dalam keadaan kurus. Kentut bukanlah alat untuk menurunkan berat badan. Kentut juga tidak bisa digunakan sebagai pengganti olahraga rutin untuk menurunkan berat badan," sambungnya.
Ia menambahkan suara kentut yang lebih nyaring juga tidak akan membuat kalori terbakar dan menurunkan berat badan.
"Suara nyaring buang angin ditentukan oleh volume gas yang dialirkan dan kecepatan pengeluarannya. Tidak ada faktor yang menyebabkan pembakaran kalori lebih besar," tambah Pittman.
Pittman mengatakan kentut merupakan aktivitas yang pasif. Ketika tubuh mengeluarkan gas, otot akan menjadi lebih rilek. Otot tidak melakukan pekerjaan apapun ketika gas dikeluarkan dari tubuh.
"Keluaran gas biasanya merupakan fungsi tubuh yang sangat pasif. Bahkan jika Anda kentut dengan sangat besar atau meledak-ledak, akan tetap sangat sulit untuk bisa membakar kalori selama kentut terjadi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Badan 'Lebih Enteng' Setelah Kentut, Bukan Berarti Buang Angin Bisa Turunkan BB"