Tragedi 9/11. (Foto: Getty Images) |
Setelah 22 tahun, otoritas medis Kota New York berhasil mengidentifikasi jenazah dua korban tragedi 9/11. Identifikasi jenazah tersebut dilakukan lewat pengurutan DNA di potongan tubuh yang ditemukan di reruntuhan.
"Menghadapi penyelidikan forensik terbesar dan paling kompleks dalam sejarah negara kita, kami tidak gentar dalam misi kami untuk menggunakan kemajuan terbaru dalam ilmu pengetahuan untuk memenuhi janji ini," kata Jason Graham, Kepala Pemeriksa Medis Kota New York kepada AP News dikutip Senin (9/11/2023).
Kedua jenazah yang teridentifikasi merupakan korban ke-1.648 dan ke-1.649. Namun masih ada sekitar 1.104 jenazah yang belum teridentifikasi selama 22 tahun.
Kenapa sangat sulit?
Sejak tahun 2001, kantor pemeriksa medis Kota New York telah bekerja dengan fragmen DNA dari Ground Zero untuk mengidentifikasi 2.753 orang yang terbunuh pada hari itu.
Mark Desire, kepala Unit DNA Orang Hilang yang mengawasi identifikasi korban 9/11 World Trade Center mengatakan, teknologi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi jenazahnya jauh lebih maju saat ini dibandingkan pada tahun 2001. Dan kemajuan tersebut akhirnya, setelah bertahun-tahun, dapat ditemukan dan mampu menghasilkan profil DNA.
"Ada hampir 22.000 jenazah yang ditemukan dari serangan World Trade Center. Dan semua sisa-sisa ini telah dicoba berkali-kali dengan harapan dapat menghasilkan profil DNA," kata Desire saat wawancara dengan siniar CBC As It Happens.
Hanya saja beberapa dari sisa jenazah berukuran sangat kecil karena terkena hantaman paling keras. Hal-hal lain juga akan menghancurkan DNA seperti matahari, air, jamur, bakteri yang mempersulit identifikasi korban.
Selain itu kebanyakan yang tersisa dari korban hanya tulang belulang yang mempersulit identifikasi melalui tes DNA. Butuh penghancuran tulang sampai ke tingkat sel agar identifikasi DNA bisa akurat yang tentunya tak mudah dilakukan.
"Setengah dari tantangan kami adalah menghasilkan DNA dari materi yang ditemukan para korban di Ground Zero. Separuh tantangan lainnya adalah mendapatkan sampel DNA dari anggota keluarga," ujarnya.
"Kami membutuhkan sikat gigi, pisau cukur, alat penyeka dari ayah dan ibu, kakak dan adik. Kami tidak memiliki sampel referensi dari seluruh korban. Jadi ada sekitar 100 korban yang tidak akan pernah bisa kami identifikasi," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sampai Butuh 22 Tahun, Kenapa Identifikasi Jenazah Tragedi 9/11 Sangat Lama?"