 |
| Foto: Thinkstock |
Seorang bocah perempuan berusia lima tahun di Australia bernama Cathy Kassis, meninggal dunia gegara terkena infeksi bakteri. Bocah tersebut sempat beberapa kali mendapatkan diagnosis yang salah dari dokter. Awalnya, ia dikira hanya terkena 'flu biasa'.
Setelah gejalanya semakin memburuk, barulah ketahuan kalau bocah tersebut terinfeksi bakteri Strep A, yakni bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan dan kulit dalam tingkat ringan hingga parah. Namun semuanya terlambat. Cathy telanjur sudah dalam kondisi kritis hingga akhirnya mengalami mati otak.
Saat pemeriksaan pertama, dokter mengira Cathy terkena infeksi virus sederhana. Namun tiga hari setelahnya, suara Cathy hilang sepenuhnya. Kondisi Cathy pun kian memburuk, hingga akhirnya kesulitan bernapas. Keluarga Cathy pun panik, hingga akhirnya membawa Cathy ke rumah sakit lagi.
"Dia tidak bernapas dengan benar. Rasanya seperti serangan asma atau seperti melihat seseorang dengan emfisema mencoba bernapas," ungkap ayah tiri dari Cathy, Justin Sutton dikutip dari New York Post, Senin (11/9/2023).
Lagi-lagi, dokter menyebut Cathy 'hanya' terkena infeksi virus sederhana. Kemudian pada tanggal 28 Agustus, bibir Cathy membiru. Cathy pingsan dan terjatuh dipelukan.
Suttin sempat melakukan CPR sebelum paramedis datang dan mengambil alih. Cathy kemudian diterbangkan dengan helikopter polisi ke Rumah Sakit Anak Westmead. Namun Cathy tak tertolong, ia dinyatakan mengalami kondisi mati otak.
"Mereka memberi tahu kami bahwa dia dinyatakan mati otak. Petugas pemeriksa mayat menemukan penyebab kematiannya adalah strep A, dan Westmead mengetahuinya melalui swab tenggorokan sederhana"beber Sutton.
Setelah keluarga Cathy mendengar kabar tersebut, mereka sepakat agar sejumlah organ tubuh Cathy disumbangkan ke pasien lain yang membutuhkan. Bagi mereka, Cathy telah menjadi lambang 'superhero' di dunia nyata.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sempat Dikira 'Cuma' Flu, Bocah 5 Tahun Tewas Pasca Sesak Napas-Mati Otak"