Foto: Rodrigo Reyes Marin/Pool via REUTERS |
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjelaskan soal pelepasan air olahan dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut. Pihaknya menegaskan bahwa pelepasan air tersebut dipastikan aman.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) juga menyimpulkan bahwa tidak ada dampak yang berbahaya, baik untuk manusia maupun lingkungan. Hal ini diungkapkan oleh Kishida pada sesi G20 Sabtu (9/9/2023) di India.
"Perdana Menteri Kishida menjelaskan bahwa data yang dipantau sejak pembuangan (air) bulan lalu telah dipublikasikan dengan cepat dan sangat transparan. Dan tidak ada masalah yang muncul dari sudut pandang ilmiah," kata Hikariko Ono, sekretaris pers di kementerian luar negeri Jepang, dikutip dari Reuters.
"Sayangnya, beberapa negara telah mengambil tindakan yang tidak biasa seperti menangguhkan seluruh impor produk pangan laut Jepang, sebagai respons terhadap pembuangan (air) ke laut baru-baru ini," lanjutnya tanpa menyebutkan nama negara mana pun.
Jepang mulai melepaskan air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik bulan lalu. Hal ini mendapat kritikan keras dari China hingga melarang semua impor makanan laut dari Jepang.
Menanggapi itu, Kishida telah membawa kritikan keras itu ke Organisasi Perdagangan Dunia dan menjelaskan sikap yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Ke depannya, Jepang akan terus bekerja sama dengan IAEA dan memberikan bukti ilmiah tentang kondisi air tersebut secara transparan kepada masyarakat.
"Jepang akan terus bekerja sama dengan IAEA dan memberikan penjelasan kepada masyarakat internasional berdasarkan bukti ilmiah dengan itikad baik dan cara yang sangat transparan," beber Ono merujuk pada pernyataan Kishida di G20.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bicara di G20, PM Jepang Pastikan Limbah Nuklir yang Dibuang ke Laut Aman"