Salah satu indikator usia biologis adalah komposisi massa tubuh. (Foto: iStock) |
Usia tubuh atau disebut usia biologis berbeda dengan usia kronologis yang dihitung dari tanggal dan tahun lahir. Usia biologis tidak selalu sama dengan usia kronologis, tergantung dari kesehatan jaringan atau sel-sel dalam tubuh.
Adapun faktor yang memengaruhi usia biologis biasanya dari pola hidup. Jika seseorang memiliki usia biologis lebih tua daripada kronologis, bisa jadi pola hidup yang diterapkan tak baik alias tak sehat. Misalnya, seperti mengonsumsi makanan tak seimbang atau tak sehat.
Dokter sekaligus influencer, dr Nadia Alaydrus menyebut, warga Indonesia punya sederet kebiasaan yang membuat usia biologis rentan menua lebih cepat daripada usia kronologisnya. Salah satunya adalah pola makan yang buruk.
"Orang Indonesia, Jakarta, lebih suka makan nasi. Belum makan nasi, belum makan. Padahal karbohidrat itu diubah menjadi energi di dalam tubuh," ucapnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2023).
"Ada yang bilang kalau penyakit itu keturunan, itu sebenarnya yang diturunkan bukan penyakitnya tapi lifestylenya. Jadi misalnya orang tuanya di rumah suka makan banyak, nanti anaknya juga akan ikut suka makan banyak. Padahal makan banyak itu nggak disarankan," imbuhnya.
Menurut dr Nadia, di dalam tubuh manusia ada sekitar 70-80 persen air, dan 16 persen protein. Tubuh manusia sebenarnya membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan karbohidrat untuk membuat usia biologis lebih muda daripada kronologis.
"Tapi sumber utama itu yang kita butuhkan itu protein, tempe dan lain-lain, yang di mana itu dibutuhkan oleh tubuh. Bisa membuat usia biologis kita itu lebih muda daripada usia kronologis," ucapnya.
"Jadi mungkin orang-orang ini usia biologisnya lebih tinggi daripada usia kronologisnya," sambungnya lagi.
Menurut dr Nadia, butuh pemeriksaan untuk mengetahui usia biologis seseorang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awas! Kebiasaan Ini Bisa Bikin Usia Biologis Warga +62 Cepat Menua"