Ilustrasi. (Foto: Thinkstock) |
Seorang perawat di Inggris meninggal dunia setelah dokter salah mendiagnosa gejalanya dengan long COVID. Sebelum meninggal, dia sempat mengeluh sakit dada yang ternyata tanda kankernya telah menyebar.
Brogan Williams (35) di tahun 2021 lalu mencari perawatan di unit gawat darurat karena nyeri dada yang dia rasakan. Namun saat itu petugas medis hanya menganggap gejala yang dialaminya adalah long COVID.
Diberitakan Daily Mail, Williams awalnya mengeluh sakit dada yang sensasinya seperti dipukul. Meski tidak pernah kena COVID-19, petugas medis di rumah sakit itu mengatakan gejalanya hanya tanda long COVID.
Karena gejalanya tidak kunjung membaik, sepekan setelahnya dia kembali ke UGD untuk menjalani CT Scan.
Hasil CT Scan mengejutkan karena terlihat bahwa keluhannya adalah karena kankernya telah menyebar ke paru-parunya. Williams diberitahu bahwa dia akan membutuhkan perawatan paliatif dan diberi harapan hidup hanya dua minggu.
Setelah menjalani serangkaian perawatan selama setahun, dia akhirnya meninggal pada 9 Oktober 2023. Kabar meninggalnya ini dibagikan keluarganya di media sosialnya.
"Ini adalah berita yang tidak diinginkan dan belum siap disampaikan oleh siapa pun di antara kami. Pada hari Senin tanggal 9 Oktober, Brogan kami yang cantik tertidur dengan damai," tulis keluarganya di akun Instagram.
Williams pertama kali didiagnosis kanker payudara lima tahun lalu. Pada bulan Desember 2018, suaminya melihat putingnya terbalik yang merupakan tanda kanker.
Namun, pasangan tersebut mencoba untuk memiliki bayi dan mengira itu mungkin tanda kehamilan. Ketika menstruasinya tiba, dia membuat janji dengan dokternya untuk memeriksa payudaranya.
Dua minggu kemudian, pada Januari 2019, dia didiagnosis kanker payudara invasif positif HER2 stadium 3 tingkat 3.
Stadium 3 berarti kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekat payudara, ke kulit payudara, atau ke dinding dada, sedangkan stadium 3 berarti sel kanker terlihat tidak normal dan mungkin tumbuh atau menyebar lebih agresif.
Williams menjalani beberapa putaran kemo, radioterapi dan mastektomi - operasi untuk mengangkat kedua payudara. Pada bulan Oktober 2020, dia mengalami remisi.
Namun dia mulai mengalami sakit punggung dan sesak napas pada waktu yang hampir bersamaan di tahun 2021 tetapi tidak dapat membuat janji tatap muka karena pandemi.
Namun, dokter umum dan ahli onkologi mengatakan bahwa dia 'terlalu muda' untuk kankernya bermetastasis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Perawat Meninggal Dikira Long COVID, Salah Diagnosis Ternyata Kanker Paru-paru"