Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Marcus Lindstrom) |
Beberapa waktu lalu viral sebuah video di media sosial yang memperlihatkan penemuan kamar kos yang berisi penuh sampah dan barang berantakan. Tidak hanya itu, kamar kos tersebut bahkan juga dibanjiri air dari air keran kamar mandi.
Menanggapi video tersebut, banyak netizen menyinggung kemungkinan gangguan mental 'hoarding disorder'. Psikolog klinis Veronica Adesla menuturkan bahwa hoarding disorder merupakan gangguan perilaku yang membuat seseorang kesulitan untuk membuang barang atau berpisah dari barang yang dimilikinya.
"Orang yang mengidap hoarding disorder ini merasa ada kebutuhan untuk menyimpan barang-barang ini dan sulit untuk berpisah. Terlepas dari nilai barang tersebut apakah berguna atau tidak," ucap Veronica ketika dihubungi detikcom.
"Kesulitan untuk membuang barang-barang ini mengakibatkan penumpukan yang memakan banyak ruang sehingga membuat tempat tinggal menjadi kacau, berantakan tidak layak dihuni, dan dapat membahayakan orang yang tinggal di dalamnya," sambungnya.
Berkaitan dengan gangguan perilaku tersebut, Veronica mengatakan ada beberapa tanda yang mungkin ditunjukkan oleh orang yang mengidap hoarding disorder. Selain memiliki banyak barang yang tidak berguna secara nilai di ruangannya, orang yang mengidap hoarding disorder juga cenderung enggan memperlihatkan kamar atau rumahnya.
"Biasanya kamarnya akan ditemukan barang-barang yang tidak terpakai atau terabaikan, bahkan layak untuk dibuang. Namun demikian individu bersangkutan tidak ingin membuang benda-benda itu karena merasa sayang kalau dibuang atau takut jika nantinya diperlukan," pungkasnya.
Veronica menuturkan bahwa orang yang mengidap hoarding disorder juga punya keterikatan dengan barang-barang yang ditimbun. Oleh karena itu, pengidap hoarding disorder bisa menjadi sangat emosional apabila barang-barangnya diganggu ataupun dirapikan secara paksa.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Psikolog Ungkap Tanda-tanda Hoarding Disorder, Terkait Viral Kamar Penuh Sampah"