Hagia Sophia

03 November 2023

Komplikasi Diabetes pada Mata Bisa Picu Kebutaan

Ilustrasi mata. (Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999)

Secara global, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan jumlah gangguan penglihatan tertinggi. Bahkan, pada tahun 2020, jumlah kebutaan di Indonesia diperkirakan mencapai 3,7 juta jiwa.

Terdapat dua gangguan penglihatan yang dapat berujung pada kebutaan akibat komplikasi diabetes, yakni Diabetic Retinopathy (DR) dan Diabetic Macular Edema (DME).

Spesialis mata Dr dr Elvioza, SpM(K) menjelaskan Diabetic Retinopathy (DR) ini merupakan suatu komplikasi karena diabetes pada mata yang menyerang retina. Penyakit diabetes yang kian meningkat menyababkan penyakit ini pun meningkat.

"Meningkatnya diabetes melitus, akan meningkatkan juga penyakit diabetic retinopathy, suatu keadaan komplikasi diabetes melitus pada retina. Nah ini akan merusak retina, terjadi pendarahan, sehingga retina tidak berfungsi, dan terjadi kebutaan," ungkap dr Elvioza kepada wartawan di daerah Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2023).

Selain diabetik retinopathy, terdapat juga gangguan yang lebih parah, yakni Diabetic Macular Edema (DME).

Jika DR menyerang bagian retina mata, DME akan menyerang pusat dari retina yang disebut makular.

"Pusatnya retina itu makular. Jadi di retina ada satu titik yang paling penting, itu namanya makular. Makular juga bisa terkena dari diabetes melitus yang kita sebut sebagai diabetik makular edema (DME)," jelasnya.

dr Elvioza menjelaskan, DME merupakan penentu apakah diabetes melitus akan menyebabkan kebutaan atau tidak.

Ia menyebut penyakit DR belum tentu menyebabkan kebutaan, tetapi jika telah tekena DME, pasti akan terjadi kebutaan.

"Diabetik retinopathy (DR) belum tentu menyebabkan kebutaan, tapi kalo sudah terjadi diabetik makular edema (DME) pasti akan terjadi kebutaan," sebutnya.

Di Indonesia sendiri pengidap DME diperkirakan mencapai 430.000 jiwa.

Di sisi lain, dr Elvioza menjelaskan bahwa diabetes yang terkontrol dapat mencegah terjadinya komplikasi yang berakibat pada kedua penyakit tersebut.

"Boleh aja diabetes, tapi kalau terkontrol dengan baik, mungkin tidak terjadi komplikasi. Jadi kadar gula darah yang tidak terkontrol itu bisa menyebabkan komplikasi ke mana-mana. Karena diabetes adanya di darah, semua organ bisa kena," jelasnya.

"Jadi dikatakan penyakit yang terkontrol, orang tersebut ya normal. Oleh karena itu kontrol gula itu jadi kebih baik untuk menghindari terjadinya komplikasi," sambungnya lagi.

Adapun faktor risiko yang dapat menyebabkan DME termasuk:
  • Orang berusia 27-79 tahun (usia produktif)
  • Memiliki kontrol glikomik yang buruk
  • Memiliki hipertensi
  • Mengidap diabetes selama lebih dari 15 tahun
Gejala pada pasien DME meliputi:
  • Sulit membedakan warna
  • Area gelap dan kosong di tengah penglihatan
  • Kesulitan dalam membaca
  • Penglihatan kabur atau distorsi
  • Tepi dan garis lurus tampak bergelombang





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspadai Komplikasi Diabetes pada Mata, Bisa Picu Kebutaan"