Hagia Sophia

22 December 2023

Tips untuk Turunkan Darah Tinggi di Usia Muda

Ilustrasi darah tinggi di usia muda. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pratchaya)

Ada beberapa cara menurunkan darah tinggi di usia muda. Umumnya, hal tersebut dilakukan dengan cara mengurangi atau menghentikan pola hidup dan makan tidak sehat yang bisa memicu terjadinya darah tinggi atau hipertensi.

Darah tinggi umumnya tak hanya menyerang orang yang sudah berusia lanjut, tapi juga mereka yang masih muda. Tak hanya itu, seseorang yang mengidap darah tinggi umumnya tak memicu gejala yang signifikan. Tak ayal jika kondisi ini kerap disebut silent killer.

Karenanya, penting untuk mengetahui cara menurunkan darah tinggi di usia muda. Apalagi, jika memiliki faktor risiko atau riwayat darah tinggi pada keluarga. Apa saja caranya?

Cara Menurunkan Darah Tinggi di Usia Muda

1. Mengurangi Konsumsi Garam
Salah satu cara menurunkan darah tinggi di usia muda adalah dengan mengurangi konsumsi garam atau sodium. Sebab, garam merupakan pemicu utama darah tinggi atau hipertensi.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, konsumsi garam dapat meningkatkan jumlah natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan. Jika cairan tersebut sampai masuk ke dalam sel, maka dapat meningkatkan tekanan dan menyempitkan pembuluh darah. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk bisa memompa darah melalui pembuluh tersebut. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya darah tinggi.

2. Membatasi Asupan Gula
Cara selanjutnya untuk menurunkan darah tinggi di usia muda adalah dengan mengurangi konsumsi gula. Memang, gula sering dikaitkan dengan diabetes. Akan tetapi, asupan satu ini juga bisa memicu terjadinya darah tinggi loh.

Pasalnya, gula atau fruktosa dapat menghambat produksi nitrogen monoksida (nitric oxide/NO) dalam tubuh. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk mempertahankan elastisitas pembuluh darah. Jadi jika kadar NO dalam tubuh menurun, maka dapat mengganggu pembuluh darah yang kemudian berujung pada darah tinggi.

3. Kurangi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji (fast food) umumnya mengandung karbohidrat, lemak jenuh, dan kolesterol yang cukup tinggi. Semua kandungan tersebut dapat memengaruhi tekanan darah dan memicu darah tinggi.

Karbohidrat, misalnya. Sama seperti gula, terlalu sering mengonsumsi karbohidrat dapat memengaruhi kadar NO dalam tubuh. Apalagi, jika jenis karbohidrat yang dikonsumsi merupakan karbohidrat simpleks seperti roti tawar atau nasi putih.

Di sisi lain, lemak jenuh dan kolesterol dapat merusak dinding pembuluh darah dan memicu terjadinya penumpukan. Hal ini bisa membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.

4. Berhenti Merokok
Merokok adalah salah satu kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan pembuluh darah dan memicu terjadinya darah tinggi. Merokok dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak dalam pembuluh darah yang bisa menghambat aliran darah. Alhasil, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh yang mengalami penyumbatan.

Merokok juga berpotensi merusak dinding pembuluh darah. Jika dinding pembuluh darah rusak, maka lemak seperti kolesterol menjadi lebih mudah tersangkut dan menyebabkan penumpukan. Kondisi ini dikenal juga dengan sebutan aterosklerosis, dan dapat berakibat fatal bagi kesehatan.

5. Hindari Mengonsumsi Minuman Beralkohol
Selain rokok, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol juga harus dihentikan untuk menurunkan darah tinggi. Minuman beralkohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang bersifat sementara. Tapi jika minuman ini dikonsumsi terus menerus, maka efek yang ditimbulkan bisa bersifat jangka panjang sehingga membahayakan bagi kesehatan.

Menurut sebuah penelitian, minuman beralkohol dapat mengurangi produksi NO dalam tubuh, yang berperan dalam menjaga fleksibilitas pembuluh darah. Selain itu, minuman beralkohol juga bisa meningkatkan jumlah produksi hormon renin yang bisa mempersempit pembuluh darah.

6. Rajin Berolahraga
Rajin berolahraga tentunya menjadi salah satu cara menurunkan darah tinggi di usia muda yang tidak boleh dilupakan. Sebab, berolahraga memiliki beragam manfaat untuk memelihara kesehatan pembuluh darah dan jantung, sehingga bisa memicu terjadinya darah tinggi.

Dengan berolahraga, otot-otot jantung akan semakin terlatih. Hal ini bisa membuat jantung memompa darah tanpa butuh usaha ekstra. Alhasil, tekanan dalam pembuluh darah menjadi berkurang sehingga mencegah munculnya darah tinggi.

Selain itu, berolahraga juga dapat merangsang pembuluh darah menumbuhkan banyak cabang guna memenuhi kebutuhan darah selama berolahraga. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada satu pembuluh darah dan mencegah risiko darah tinggi.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "6 Cara Menurunkan Darah Tinggi di Usia Muda, Nomor 1 Paling Wajib Dilakukan"