Ilustrasi jantung. (Foto: Freepik) |
Pembengkakan jantung atau istilah medisnya kardiomegali, adalah kondisi ketika ukuran jantung membesar atau membengkak. Penyebab pembengkakan jantung umumnya berasal dari kondisi tertentu, terutama yang menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya.
Berdasarkan penyebabnya, pembengkakan jantung dapat bersifat sementara ataupun permanen. Jika tidak ditangani dengan tepat, pembengkakan jantung bisa menimbulkan komplikasi yang sangat serius, seperti gagal jantung atau henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest).
Karenanya, penting untuk mengetahui apa saja yang dapat menjadi penyebab penyakit jantung. Dengan demikian, upaya pencegaha bisa dilakuka sejak dini untuk menghindari terjadinya risiko yang dapat membahayalan nyawa.
Penyebab Pembengkakan Jantung
Apa saja kondisi yang bisa menjadi penyebab pembengkakan jantung? Dikutip dari Mayo Clinic, berikut pembahasannya.
1. Kelainan jantung bawaan (Congenital heart defect)
Kelainan jantung saat lahir dapat menjadi salah satu penyebab pembengkakan jantung. Kelainan jantung bawaan dapat berupa masalah pada struktur atau fungsi jantung yang membuatnya membesar menjadi lemah.
2. Serangan jantung
Serangan jantung bisa menimbulkan kerusakan yang memicu pembengkakan jantung. Jika kerusakan terjadi pada struktur jantung, maka hal tersebut dapat memengaruhi fungsi jantung dalam memompa darah.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, beban kerja yang terlalu berat itu bisa membuat jantung membengkak dan bahkan berujung pada gagal jantung.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kelainan pada otot jantung. Penyakit ini kerap membuat jantung pengidapnya menjadi keras dan tebal. Akibatnya, jantung menjadi kesulitan untuk memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.
4. Efusi perikardium
Efusi perikardium adalah kondisi ketika terjadi penumpukan cairan di selaput pembungkus jantung yang bernama perikardium. Penumpukan cairan tersebut dapat membuat jantung mengalami pembengkakan yang bisa dilihat melalui rontgen dada.
5. Penyakit atau kerusakan katup jantung
Jantung terdiri dari empat katup yang berfungsi untuk memastikan darah mengalir ke tempat yang seharusnya. Penyakit atau kerusakan pada katup tersebut dapat mengganggu aliran darah dan membuat ruang jantung membesar.
6. Tekanan darah tinggi
Pada orang yang mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi, jantungnya kerap harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh anggota tubuh. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka beban kerja jantung yang terlalu berlebihan itu berisiko membuat otot jantung membesar dan melemah.
7. Hipertensi Pulmonal
Selain hipertensi biasa, penyebab pembengkakan jantung juga bisa berasal dari hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal adalah jenis tekanan darah tinggi yang terjadi pada pembuluh arteri di paru-paru.
Pada pengidap hipertensi pulmonal, jantung harus bekerja lebih keras untik mengalirkan darah ke paru-paru. Beban akibat aktivitas yang terlalu berat tersebut dapat memicu terjadinya penebalan atau pembengkakan pada bagian kanan jantung.
8. Anemia
Anemia adalah kondisi yang disebabkan oleh kurangnya jumlah sel darah merah yang sehat dalam tubuh. Akibatnya, darah yang disuplai jantung tidak membawa oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan oleh anggota tubuh.
Hal ini lantas memaksa jantung memompa lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan jantung.
9. Gangguan tiroid
Kelainan pada hormon tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme, dapat menjadi penyebab pembengkakan jantung. Pada hipotiroidisme, jumlah hormon tiroid terlalu sedikit sehingga membuat detak jantung melambat. Tak hanya itu, hipotiroidisme juga dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi tidak elastis sehingga memicu peningkatan tekanan darah.
Di sisi lain, hipertiroidisme adalah kondisi ketika jumlah hormon tiroid dalam tubuh terlalu tinggi. Kebalikan dari hipotiroidisme, hipertiroidisme membuat detak jantung bertambah cepat dan bahkan bisa tidak beraturan. Seseorang dengan kondisi ini juga cenderung mengalami tekanan darah tinggi.
10. Hemokromatosis
Hemokromatosis adalah kondisi ketika jumlah zat besi dalam tubuh terlalu tinggi dan menyebabkan penumpukan. Kondisi ini bisa memengaruhi kinerja organ dalam tubuh, termasuk jantung. Hemakromatosis juga dapat menyebabkan pembengkakan pada ruang jantung sebelah kiri bawah.
11. Amiloidosis
Amiloidosis adalah kondisi langka yang membuat zat protein bernama amiloid menumpuk pada organ dalam tubuh. Amiloidosis dapat terjadi pada organ manapun, termasuk jantung.
Amiloidosis yang terjadi pada jantung dapat menyebabkan penebalan permanen pada dinding jantung. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
12. Efek berolahraga terlalu intens
Aktivitas olahraga yang terlalu berat atau lama dapat membuat jantung membengkak. Namun, pembengkakan ini tidak tergolong sebagai penyakit dan tidak membutuhkan pengobatan.
13. Lemak di sekitar jantung
Beberapa orang bisa memiliki lemak ekstra di sekitar jantung yang terlihat saat melakukan pemeriksaan rontgen. Selama tidak disebabkan oleh penyakit jantung tertentu, kondisi ini tidak membutuhkan penanganan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "13 Penyebab Pembengkakan Jantung, Termasuk Hipertensi"