Ilustrasi COVID-19 di Indonesia. (Foto: Grandyos Zafna) |
Kasus COVID-19 harian di Indonesia tercatat menurun signifikan. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu menyebut puncak kasus di gelombang COVID-19 varian JN.1 sudah terlewati, lebih dulu dari yang diproyeksikan.
"Melihat data beberapa pekan terakhir, puncak kasusnya sudah terjadi di pekan 20 Desember sampai 10 Januari," konfirmasi dr Maxi saat dihubungi detikcom Kamis (1/2/2024).
Berdasarkan perkembangan kasus COVID-19 DI 31 Januari, kasus aktif yang tercatat sebanyak 2.225 orang, dengan jumlah kasus baru merosot drastis menjadi 110 pasien. Pada periode yang sama, tercatat satu kasus kematian.
Kasus konfirmasi mingguan menurun 26 persen dalam sepekan dari pantauan mulai 1 Januari 2023. "Hospitalisatisasi cenderung stag dan menurun dalam dua pekan terakhir," beber Maxi.
Secara umum, peningkatan kasus dua bulan sebelumnya juga dilaporkan tidak signifikan ketimbang tren di 2022 dan 2023.
Data keterisian bor COVID-19 per 29 Januari rata-rata di bawah 10 persen. Paling tinggi di DKI Jakarta dengan 6,03 persen tau 98 bed pasien terpakai dari ketersediaan lebih dari 1.600 tempat tidur.
Meski begitu, masyarakat diimbau untuk berhati-hati bila mengeluhkan gejala COVID-19 terutama kelompok rentan, seperti lansia hingga pengidap komorbid. Vaksinasi COVID-19 booster tambahan disarankan untuk segera dilakukan demi meningkatkan imunitas tubuh.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kabar Baik! Puncak Kasus COVID-19 Varian JN.1 di RI Terlewati, Ini Datanya"