![]() |
istimewa |
Influenza atau yang sering disebut flu adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan yang disebabkan virus influenza. Namun, masyarakat sering kali bingung membedakan antara influenza dengan flu like illness.
Apa perbedaannya, dan seberapa berbahaya influenza jika tidak ditangani dengan baik? Simak penjelasan dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), M.Sc.
Influenza disebabkan oleh virus influenza, seperti contohnya H1N1, dan memiliki gejala khas seperti demam tinggi, nyeri otot, batuk, pilek, serta tubuh terasa lemas. Sebaliknya, flu like illness adalah istilah untuk penyakit dengan gejala serupa flu, tetapi bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain seperti infeksi bakteri, alergi, atau paparan polusi udara.
"Gejala awalnya memang mirip, tetapi perbedaannya terletak pada penyebabnya. Jika flu like illness bisa dipicu oleh berbagai faktor, influenza jelas disebabkan oleh virus influenza," jelas Prof Erlina
Seberapa Berbahaya Influenza?
Meski sering dianggap ringan, influenza dapat berakibat fatal pada kelompok berisiko seperti anak-anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 65 tahun, ibu hamil, serta orang dengan komorbid seperti diabetes, hipertensi, asma, atau PPOK.
Dalam beberapa kasus, influenza bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia, yang dapat berujung pada kematian.
"Kematian aktor Meteor Garden, Barbie Hsu, beberapa waktu lalu menjadi contoh nyata bagaimana influenza yang tak ditangani dengan baik bisa berujung pada pneumonia berat dan kegagalan organ akibat kekurangan oksigen," ujar Prof Erlina.
Bagaimana Influenza Bisa Berkembang Menjadi Pneumonia?
Ketika tubuh tidak mampu melawan virus influenza dengan baik, infeksi dapat menyebar ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia. Hal ini menghambat pertukaran oksigen di alveoli, bagian terkecil paru-paru yang bertanggung jawab dalam proses pernapasan.
"Jika alveoli mengalami inflamasi dan dipenuhi cairan, oksigen tidak bisa masuk dengan optimal. Akibatnya, tubuh mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia, yang dapat menyebabkan kegagalan organ dan berujung pada kematian," tambah Prof Erlina.
Bagaimana dengan Ibu Hamil?
Influenza pada ibu hamil juga berisiko tinggi karena dapat mempengaruhi kondisi janin, terutama jika infeksi berkembang menjadi pneumonia.
"Janin membutuhkan oksigen yang cukup. Jika ibu mengalami gangguan pernapasan akibat influenza berat, maka asupan oksigen untuk janin bisa berkurang, yang berisiko menyebabkan gangguan tumbuh kembang," jelas Prof Erlina.
Kasus Influenza di Indonesia dan Dunia
Kasus influenza meningkat drastis di berbagai negara, termasuk Jepang, China, Taiwan, Hong Kong, dan Amerika Serikat. Di Jepang, dalam satu minggu saja dilaporkan lebih dari 300.000 kasus influenza.
"Kenaikan kasus influenza di akhir tahun memang wajar terjadi, karena virus ini lebih stabil di suhu rendah. Jika di luar negeri ada musim dingin, di Indonesia kita punya musim hujan yang juga menyebabkan peningkatan kasus," ungkap Prof Erlina.
Apakah Virus Influenza Sama dengan COVID-19?
Meskipun memiliki gejala yang mirip, influenza dan COVID-19 disebabkan oleh virus yang berbeda. Influenza disebabkan oleh virus influenza (H1N1, H3N2, dll.), sementara COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2.
"Ciri khas COVID-19 yang membedakannya dari influenza adalah adanya gangguan penciuman dan pengecapan. Namun, varian Omicron yang gejalanya lebih ringan dan mirip dengan influenza," ujar dokter.
Pencegahan Influenza: Apa yang Bisa Kita Lakukan?
influenza itu virusnya ada dimana-mana, dia rajin sekali meng-update dirinya oleh karena itu kita penting bagi masyarakat untuk juga melakukan update imun dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Gunakan masker, terutama jika berada di tempat umum atau sedang sakit
- Terapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Istirahat yang cukup dan kelola stres
- Update imun dengan melengkapi imunisasi influenza setiap tahun untuk perlindungan maksimal
"Imunisasi flu sangat dianjurkan terutama bagi kelompok berisiko. Saat ini tersedia berbagai jenis vaksin flu, salah satunya vaksin trivalen, yang cukup efektif melawan virus influenza," jelas Prof Erlina.
Seberapa Penting Update Imun dengan Vaksin Influenza?
Virus influenza terus mengalami mutasi sehingga imunitas pun harus di-update setiap tahunnya agar tetap efektif.
"Mutasi bisa membuat virus lebih kuat. Oleh karena itu, vaksin influenza direkomendasikan untuk diperbarui setiap tahun, terutama bagi kelompok rentan," jelas Prof Erlina.
Influenza bukan penyakit biasa yang bisa diremehkan, terutama bagi kelompok rentan. Pencegahan melalui pola hidup sehat dan update imun adalah kunci utama untuk mencegah komplikasi serius seperti pneumonia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kenali Perbedaan Influenza dan Flu Like Illness"