Hagia Sophia

08 May 2023

Berbagai Fakta Terkait Kesehatan Raja Charles III

Raja Charles III naik takhta. (Foto: AARON CHOWN/POOL/AFP via Getty Images)

Pada hari penobatan, semua mata tertuju pada Raja Charles III saat ia secara resmi dinobatkan pada usia 74 tahun, usia ketika kebanyakan orang sudah bertahun-tahun memasuki masa pensiun.

Setelah resmi dinobatkan, warga dunia masih bertanya-tanya tentang misteri terkait Raja Charles III yang belum terpecahkan. Kondisi kesehatannya banyak menjadi sorotan terutama setelah muncul banyak foto memperlihatkan jari-jarinya membengkak.

Selama beberapa tahun, media Inggris bertanya-tanya tentang jari tangan Charles III yang bengkak. Foto-foto dari perjalanan tahun 2019 ke Kepulauan Solomon menunjukkan sejauh mana masalah tersebut.

Tangan Raja Charles masih terlihat bengkak saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris saat itu Liz Truss pada 9 September 2022, setelah kematian ibunya.

Tidak ada kata resmi tentang diagnosisnya, jika ada, tetapi secara umum dokter mengatakan gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai masalah.

Dokter asal Inggris Gareth Nye mengungkapkan penjelasan perihal kemungkinan penyebab jari bengkak Charles. Dirinya menjelaskan walaupun banyak kondisi yang dapat memicu jari membengkak, penyakit yang lebih mungkin terjadi pada Raja Charles adalah edema atau retensi cairan

"Edema adalah suatu kondisi tubuh yang mulai menahan cairan di anggota badan. Biasanya pada kaki, pergelangan kaki, hingga jari-jari yang membuatnya membengkak," jelas Gareth Nye, dikutip dari Daily Mail.

Gangguan inflamasi seperti rheumatoid arthritis, psoriatic arthritis dan bentuk lain dari arthritis atau peradangan pada kulit bisa jadi menyebabkan jari-jari tangan membengkak.

Selain jari tangan Raja Charles III, berikut sederet kondisi kesehatan yang pernah dialami atau diidapnya dikutip dari TODAY.

Sempat dirawat karena cedera olahraga

Raja Charles III memiliki banyak bekas luka dari hari-harinya bermain polo. Lengan kanannya patah di dua tempat setelah jatuh dari kudanya saat pertandingan polo tahun 1990, lapor Associated Press.

Pada tahun 1998, tulang rusuknya retak setelah jatuh dari kudanya saat berburu, menurut BBC. Pada tahun yang sama, dia menjalani operasi untuk memperbaiki tulang rawan di lutut kanannya.

Pada tahun 2001, sang raja pingsan saat jatuh dari kudanya saat pertandingan polo. Pada tahun yang sama, dia mengalami patah tulang di bahunya saat jatuh dari kuda saat berburu rubah, catat BBC.

Dia berhenti olahraga polo pada tahun 2005 pada usia 57 tahun.

Menjalani operasi hernia

Pada tahun 2003, Pangeran Charles saat itu melukai dirinya sendiri dengan meletakkan pagar di taman di salah satu perkebunannya dan membutuhkan "operasi yang cukup rutin", lapor BBC.

Hernia umum terjadi dan terjadi ketika bagian dari organ dalam atau jaringan menonjol melalui area otot yang lemah, seringkali saat mengejan, menurut National Library of Medicine. Sebagian besar hernia terjadi di perut, dan pembedahan memperbaiki lubang di dinding otot.

Operasi Tahi Lalat

Prosedur pengangkatan tahi lalat "minor dan rutin" itu terjadi pada tahun 2008 dan melibatkan noda di sisi hidungnya, lapor Associated Press.

Kedua orang tuanya memiliki pertumbuhan tahi lalat non-kanker serupa yang dihilangkan dari wajah mereka di tahun-tahun sebelumnya.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Kondisi Kesehatan Raja Charles III, Jarinya Bengkak Mirip Sosis"