Hagia Sophia

08 May 2023

Jari Raja Charles III Jadi Perhatian Saat Penobatan

Penobatan Raja Charles III (Foto: Reuters)

Penobatan raja baru Inggris, Charles III, disorot dunia. Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai Raja Inggris menggantikan mendiang Ratu Elizabeth II.

Menjelang penobatan, "Jari sosis Raja Charles" menjadi tren di media sosial. Warganet menyoroti penampilan jari-jari raja berusia 74 tahun yang agak bengkak dan bulat, seperti sosis. Sebenarnya apa sih pemicunya?

Menurut dr Chun Tang, Direktur Medis di Pall Mall Medical di Manchester, Inggris, ada banyak alasan seseorang bisa memiliki "jari sosis".

"Seringkali jari bengkak merupakan gejala retensi air yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan," kata Tang kepada Daily Mail.

"Kondisi ini muncul akibat peradangan dan bisa akibat radang sendi, infeksi bakteri multipel atau bahkan TBC. Kemungkinan lain termasuk kadar garam yang tinggi, reaksi alergi, efek samping obat, cedera dan penyakit autoimun," lanjutnya.

Nama resmi 'jari sosis' adalah daktilitis. Kebanyakan jenis peradangan hanya memengaruhi satu area terkonsentrasi, tetapi dengan daktilitis, seluruh jari tangan atau kaki akan membengkak sepanjang panjangnya.

Seseorang dapat mengidap daktilitis hanya di satu area tubuh atau di seluruh tangan atau kaki. Pembengkakan dapat menyebabkan gejala lain seperti nyeri, rasa hangat atau panas, perubahan warna dan kesulitan menggerakkan atau menekuk jari tangan atau kaki seperti biasa.

Jari yang bengkak juga bisa disebabkan oleh infeksi termasuk penyakit Lyme, sifilis dan tuberkulosis.

Perawatan berbeda tergantung pada penyebab 'jari sosis' yang dialami. Jika disebabkan oleh autoimun, pengobatannya akan dilakukan seumur hidup yang dapat mencakup pengobatan, terapi fisik atau suntikan kortison. Sedangkan jika dipicu oleh daktilitis karena infeksi, kemungkinan besar dokter hanya akan meresepkan antibiotik.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jari Sosis Raja Charles III Disorot Lagi saat Penobatan, Inikah Pemicunya?"