Hagia Sophia

17 July 2023

Ini yang Menyelamatkan Pria Muda Usia 33 Tahun dari Serangan Stroke

Ilustrasi stroke (Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491)

Seorang pria berusia 33 tahun terkena stroke, dengan gejala awal berupa kelelahan pada pagi hari setelah bangun tidur. Gejala tersebut sempat diabaikannya, hingga pria bernama Alex McKeown tersebut tumbang di studio kebugaran di kala ia sedang berolahraga.

Saat itu, ia merasa amat pusing. Ia mengira, kondisinya tersebut hanya disebabkan oleh kondisi tubuh kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Staf di studio tersebut sempat memberikan McKeown air minum dan jus jeruk, namun kondisi McKeown tak kunjung membaik hingga akhirnya ia dibawa ke rumah sakit.

"Pada saat saya sampai di rumah sakit, saya tidak bisa mengangkat lengan kiri atau kaki kiri saya dan tidak bisa benar-benar melihat dengan mata kiri saya," ungkapnya dikutip dari Today, Minggu (16/7/2023).

Barulah setelah diperiksa oleh dokter, ketahuan bahwa McKeown terkena stroke, yakni kondisi terdapat gumpalan darah di bagian lain tubuh seperti jantung, pecah dan menuju ke otak. Bekuan darah tersebut membatasi aliran darah, menyebabkan gejala seperti kelemahan dan kehilangan penglihatan sebagaimana yang dialami McKeown.

Kepala radiologi neurointerventional di Northwestern Medicine dan bagian dari tim medis McKeown, dr Ali Shaibani, menjelaskan McKeown mengalami 'gumpalan yang cukup luas' mulai dari arteri karotis internal di dasar tengkoraknya hingga ke arteri serebral tengah di belakang rongga matanya. Efeknya, suplai darah ke bagian korteks visual McKeown terhambat, sehingga McKeown mengalami gangguan penglihatan.

Mengatasi kondisi tersebut, McKeown menjalani jenis trombektomi invasif minimal tertentu. dr Shaibani dan timnya memasukkan serangkaian kateter yang semakin kecil ke dalam pembuluh darah di area selangkangan McKeown, kemudian menyuntikkan kateter sampai ke gumpalan di otak dan pada dasarnya menyedot dan menarik gumpalan keluar.

Setelah bekuan tersebut berhasil dikeluarkan, McKeown dipindahkan ke unit perawatan intensif saraf untuk pemulihan.

McKeown menghabiskan enam hari masa pemulihan rumah sakit, namun penunjukkan kondisi perbaikan dalam hitungan beberapa jam.

"Dalam satu atau dua jam, dia pada dasarnya berada di garis dasar," kata dr Shaiban. "Itu tidak umum, tapi saya pikir menjadi muda menguntungkannya."

Semenjak kejadian tersebut, McKeown cenderung menjalani hari-harinya dengan lebih santai. Ia banyak memakan sayuran, sembari tetap menjalani olahraga dan rutin bersepeda dengan santai di sepanjang jalur tepi danau terdekat.

McKeown menjadi lebih sadar tentang jumlah waktu yang dia habiskan untuk bekerja dan bepergian. Ia memastikan, waktu bekerjanya tak akan berlebihan.

Belajar dari pengalamannya, McKeown berpesan para pria-pria yang masih berusia muda untuk tidak menyepelekan tanda atau gejala apa pun pada tubuh. Ia bersyukur, orang-orang di studio kebugarannya beberapa waktu itu menganggap serius gejalanya sehingga McKeown bisa mendapatkan penanganan tepat.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Pria Muda Terserang Stroke di Usia 33, Bisa Selamat Berkat Hal Ini"