Ilustrasi diet intermittent fasting (Foto: Getty Images/iStockphoto/Yummy pic) |
Intermittent fasting atau diet puasa adalah metode diet yang dilakukan dengan mengatur waktu konsumsi makanan selama kurun waktu tertentu, umumnya dikenal sebagai 'diet 5:2'. Metode diet ini dianggap efektif oleh banyak orang untuk menurunkan berat badan. Pasalnya dengan diet ini, mereka tidak perlu mengurangi konsumsi makanan, melainkan hanya mengatur jadwal makan saja.
Misalnya, tidak melakukan sarapan sebelum jam 12 siang dan tidak makan malam setelah jam 6 sore.
Dikutip dari Daily Mail, ahli gizi bernama May Simpkin mengungkapkan metode diet ini sebaiknya dijadikan sebagai gaya hidup, bukan diet instan.
Adapun diet puasa atau intermittent fasting tersebut dapat dimulai secara bertahap bagi pemula, dan dilakukan penyesuaian tubuh terlebih dahulu.
"Memiliki rutinitas yang teratur, dengan waktu makan yang ketat, dapat mempermudah kehidupan sehari-hari Anda," ucap Simpkin.
"Memiliki rutinitas yang teratur, dengan waktu makan yang ketat, dapat mempermudah kehidupan sehari-hari Anda," ucap Simpkin.
Apa Manfaatnya?
Intermittent fasting dapat memberikan manfaat bagi seseorang yang mengidap pradiabetes dan resistensi insulin.
Selain itu, puasa intermiten juga dapat meningkatkan kesehatan kulit, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, dan membantu seseorang lebih fokus. Pasalnya, metode diet ini dapat membentuk rutinitas makan yang baik dan terhindar dari konsumsi makanan-makanan yang kurang sehat.
"Dengan pola makan modern yang tidak hanya mengandalkan 3 kali makan sehari, tetapi seringkali dengan makanan ringan di antaranya, mudah untuk melihat bagaimana keadaan puasa ini jarang tercapai," katanya lagi.
Walaupun fokus dari metode diet ini adalah berpuasa, namun seseorang tetap harus mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah akan kerbohidrat. Dengan begitu, proses diet puasa dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
Sebelum Mencoba, Ingat-ingat Dulu Sederet Hal Ini
Intermittent fasting sebaiknya tidak dilakukan oleh anak-anak, ibu hamil atau menyusui, seseorang yang kurang dalam berat badan, seseorang yang baru pulih dari operasi, dan seseorang yang memiliki kondisi kurang sehat secara fisik.
Jangan terlalu memaksakan untuk menjalani metode diet puasa ini. Sebaiknya mulailah dengan perlahan agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik. Penting juga bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sebelum memulai program diet.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ahli Gizi Bagikan Tips Diet Intermittent Fasting, Cara Ampuh Hempaskan Perut Buncit"