Ilustrasi dirawat imbas stroke (Foto: Getty Images/sturti) |
Penyakit stroke tak hanya dialami oleh lanjut usia, tetapi bisa dialami oleh mereka yang masih muda. Seperti pria berusia 33 tahun bernama Alex McKeown, ia terkena stroke di usia muda.
Bermula saat dirinya mengeluhkan gejala kelelahan pada pagi hari setelah bangun tidur. Gejala tersebut ia abaikan hingga tetap menjalani aktivitasnya seperti berolahraga.
Beberapa waktu setelah mengikuti kelas, Alex mendadak kehilangan keseimbangan saat mengangkat beban. Ia mengaku pusing, sehingga tak mampu melanjutkan olahraganya.
Awalnya dikira dehidrasi, namun kondisinya semakin memburuk walau sudah diberi air dan jus oleh petugas kelas olahraga. Alex akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Pada saat saya sampai di rumah sakit, saya tidak bisa mengangkat lengan kiri atau kaki kiri saya dan tidak bisa benar-benar melihat dengan mata kiri saya," ungkapnya dikutip dari Today, Senin (17/7/2023).
Setelah diperiksa oleh dokter, Alex ternyata terkena stroke, yakni kondisi terdapat gumpalan darah di bagian lain tubuh seperti jantung, pecah dan menuju ke otak. Bekuan darah tersebut membatasi aliran darah, menyebabkan gejala seperti kelemahan dan kehilangan penglihatan sebagaimana yang dialami Alex.
Dokter kemudian memberi Alex tenecteplase, obat yang dapat membantu melarutkan gumpalan darah. Mereka juga melakukan trombektomi, sejenis operasi di mana dokter memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah di area selangkangan dan kemudian mengalirkannya ke gumpalan darah.
Alex menghabiskan enam hari masa pemulihan rumah sakit, namun penunjukkan kondisi perbaikan dalam hitungan beberapa jam. Ia juga dinyatakan pulih dan tak ada kerusakan serius setelah terkena stroke.
"Dalam satu atau dua jam, dia pada dasarnya berada di garis dasar," kata dr Shaiban. "Itu tidak umum, tapi saya pikir menjadi muda menguntungkannya."
Semenjak kejadian tersebut, McKeown cenderung menjalani hari-harinya dengan lebih santai. Ia banyak memakan sayuran, sembari tetap menjalani olahraga dan rutin bersepeda dengan santai di sepanjang jalur tepi danau terdekat.
McKeown menjadi lebih sadar tentang jumlah waktu yang dia habiskan untuk bekerja dan bepergian. Ia memastikan, waktu bekerjanya tak akan berlebihan.
Belajar dari pengalamannya, McKeown berpesan para pria-pria yang masih berusia muda untuk tidak menyepelekan tanda atau gejala apa pun pada tubuh. Ia bersyukur, orang-orang di studio kebugarannya beberapa waktu itu menganggap serius gejalanya sehingga McKeown bisa mendapatkan penanganan tepat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kondisi Terkini Pria 33 Tahun usai Kena Gejala Stroke saat Bangun Tidur"