Hagia Sophia

10 October 2023

Curhatan Wanita Korsel: Tidak Mau Jadi 'Mesin Pembuat Bayi'

Foto: iStock

Krisis populasi tengah dialami sejumlah negara di Asia. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang pemerintahnya dibuat pusing karena banyak warganya memilih tidak punya anak.

Sebuah survei pada tahun 2022 menemukan bahwa lebih banyak perempuan tidak menginginkan anak. Mereka melakukan tindakan ganda dengan menghindari pernikahan bahkan ada tren 'mogok nikah' di Negeri Gingseng ini.

Hanya saja, kondisi tersebut bisa bikin negaranya punah. Selama tiga tahun berturut-turut, Korsel mencatat tingkat kesuburan terendah di dunia. Di tahun 2020, jumlah kematian bahkan lebih tinggi dari angka kelahiran di negara itu.

Berdasarkan catatan dari New York Times, saat ini sekitar setengah dari 228 kota, kabupaten, dan distrik di negara ini berisiko kehilangan begitu banyak penduduk sehingga mungkin akan hilang. Pusat penitipan anak dan taman kanak-kanak diubah menjadi panti jompo.

Ada sejuta alasan wanita di Korsel tidak mau menikah. Anak muda di sana menyoroti besarnya biaya untuk memulai keluarga termasuk harga rumah tidak terjangkau, mahalnya membesarkan anak hingga patriarki.

Banyak perempuan Korea yang menghindari berkencan, menikah, dan melahirkan karena muak dengan seksisme yang meluas dan marah terhadap budaya yang penuh kekerasan. Mereka menolak untuk menjadi 'mesin pembuat bayi'.

"Mogok melahirkan adalah balas dendam perempuan terhadap masyarakat yang memberikan beban berat kepada kami dan tidak menghormati kami," kata Jiny Kim, 30, seorang pekerja kantoran di Seoul yang tetap tidak mau memiliki anak.

Pemerintah Korsel juga tengah ketar-ketir dengan penurunan angka kelahiran ini. Selama bertahun-tahun mereka berjuang untuk menaikkan insentif dan tunjangan bagi orang tua yang memiliki bayi.

Namun nampaknya usaha tersebut gagal karena hingga saat ini, keinginan warganya untuk menikah dan memiliki anak malah semakin menurun.











 

















Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Krisis Populasi, Wanita di Korsel Curhat Tak Mau Dijadikan Mesin Pembuat Bayi"