Foto: ilustrasi/thinkstock |
Jadi topik hangat di media sosial, gonore adalah salah satu penyakit seksual menular yang dipicu oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Spesialis obstetri dan ginekologi dr Boy Abidin, SpOG(K) mengungkapkan gonore merupakan penyakit yang ditularkan lewat aktivitas atau kontak seksual.
dr Boy mengatakan habitat bakteri gonore hanya di kelamin pria atau wanita. Jadi ketika berada terlalu lama di luar habitatnya, bakteri tersebut akan segera mati. Meski begitu, gonore juga bisa menginfeksi organ lain seperti anus atau tenggorokan.
Hal itu bisa saja terjadi ketika seseorang yang mengidap gonore melakukan kontak seksual secara anal atau oral.
"Si kuman itu perlu habitat atau tempat hidup yang memang hanya ada di kelamin, makanya disebut penyakit kelamin. Kalau kemudian pindah ke mulut, ke anus, itu karena awalnya dia melakukan oral seks atau anal," ujarnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/10/2023).
Pengidap Gonore Rentan Kena HIV?
Salah satu topik yang menjadi perbincangan di kalangan netizen adalah potensi gonore memicu penyakit HIV. Ada yang berpendapat luka terbuka akibat infeksi gonore bisa membuat seseorang lebih rentan terkena atau menularkan HIV.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Dinda Derdameisya, SpOG menuturkan luka terbuka memang bisa memungkinkan virus HIV menular saat melakukan hubungan seks.
"Orang terinfeksi HIV, ketika dia melakukan (hubungan) dan terdapat luka, maka si virusnya itu bisa masuk ke dalam tubuh pasangannya yang belum terinfeksi HIV," terangnya.
Sementara dikutip dari Very Well Health, penyakit menular seksual seperti gonore bisa meningkatkan risiko terkena HIV. Ini karena gonore memicu peradangan yang menarik sel kekebalan tubuh, termasuk CD4 T-cells yang merupakan target infeksi HIV. Akibatnya, HIV memiliki lebih banyak sasaran sel untuk diinfeksi, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Seks Tak Aman Bisa Picu Gonore, Penyakit Kelamin yang Tingkatkan Risiko HIV"