Potret kutu busuk yang sempat melanda Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/STEPHANIE LECOCQ) |
Kementerian Kesehatan RI ikut menyoroti laporan kasus serangan kutu busuk di Singapura yang meningkat dari biasanya, menyusul catatan wabah Korea Selatan hingga Paris, Prancis.
Pihaknya memastikan bakal memperketat pengawasan di pintu masuk. Terutama pemantauan di sejumlah wilayah dekat negeri Singa tersebut.
"Pasti kami selalu melakukan kewaspadaan dini terutama daerah-daerah yang dekat di Singapura, kami perkuat surveilans seperti di Kepulauan Riau," beber Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, saat dihubungi detikcom Kamis (16/11/2023).
Di sisi lain, dr Maxi mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama mereka yang baru saja bepergian ke Singapura. Disarankan untuk melakukan desinfeksi barang-barang yang mungkin menjadi tempat rawan bersarang kutu busuk.
"Harapan kami kalau kembali dari Singapura, PHBS ditingkatkan sebaiknya mandi pakai sabun sampai kepala, barang-barang bawaan dibersihkan, termasuk koper-koper baju sebisa mungkin di-desinfeksi," sambungnya.
Laporan di Singapura
Wabah kutu busuk di Singapura dilaporkan beberapa perusahaan pengendalian hama. Salah satunya diungkap manajer Aardwolf Pestkare, Pierce Chan, yang membuka jasa pest control, untuk membasmi hama.
Kasus kutu busuk disebutnya meningkat sekitar 40 persen. Ia juga memprediksi angkanya terus naik di angka 20-30 persen pada kuartal pertama 2024 jelang musim liburan. Kutu busuk ditemukan di asrama hingga hotel.
Selaras dengan itu, ahli entomologi di perusahaan Pestbusters Joachim Lee juga mengungkap tren yang sama terkait serangan kutu busuk.
"Jumlahnya terus meningkat dan saya menduga jumlahnya mungkin masih sedikit meningkat, karena musim liburan sudah dekat," ungkap Lee yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (16/11/2023).
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kutu Busuk Mewabah di Singapura, Kemenkes RI Perketat Pintu Masuk!"