Foto: Getty Images/iStockphoto/Diego Cerro Jimenez |
Viral keluhan makanan pencegah stunting di Depok hanya berupa nasi, kuah sup, sawi, dan tahu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat buka suara.
Pihaknya mengklaim menu tersebut sudah sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan RI. Menu PMT tersebut juga disebutnya memenuhi kandungan gizi balita.
Dinkes Kota Depok akan memberikan menu pencegah stunting selama 28 hari sejak 10 November hingga 7 Desember mendatang. Balita bakal diberikan menu kudapan di enam hari dan satu hari makanan lengkap.
Menurut Mary, banyak masyarakat belum familiar dengan kudapan, karenanya heran saat menerima makanan tersebut.
"Ini kan rame 'cuma dua tahu, cuma dua otak-otak'. Dari buku resep yang dikeluarkan oleh UNICEF dan Kementerian Kesehatan bahwa memang di kudapan itu terdapat dua jenis protein hewani yang sudah mencukupi kandungan gizi untuk para balita," kata Mary kepada wartawan, Kamis (16/11/2023).
"Otak-otaknya bukan otak-otak yang dijual pinggir jalan. Tapi otak-otak isinya telur, sehingga memang kandungan gizinya sesuai dengan standar yang dikeluarkan Kemenkes," sambungnya.
Makanan yang diberikan ditegaskan Mary juga bervariatif, petugas puskesmas setempat menyusun menu berdasarkan pedoman dari Dinkes Kota Depok, dengan memastikan kecukupan gizi anak.
Target pemberian PMT lokal di Kota Depok diberikan untuk 9.882 balita yang masuk kategori balita gizi kurang, balita berat badan kurang, balita stunting dengan gizi kurang, dan balita berat badan tidak naik.
"Berdasarkan data ketemu lah 9.882 balita yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Depok," beber dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ramai Menu Cegah Stunting Cuma Tahu-Sop, Dinkes Depok: Sudah Sesuai Juknis"