Ilustrasi susu nabati. (Foto: Shutterstock) |
Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak bisa mencerna laktosa. Pada anak, intoleransi laktosa bisa menyebabkan gejala seperti diare atau kembung.
Anak yang mengalami intoleransi laktosa akan mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi susu hewani. Kerap kali orang tua memberi susu nabati sebagai pengganti protein untuk anak yang tak bisa mengonsumsi susu hewani.
"Intoleransi laktosa itu tidak selalu susu nabati solusinya. Jadi, yang paling utama memang melakukan eliminasi. Dicoba dulu berikan susu hewani, dikasih jarak dua bulan kemudian eliminasi lagi. Jadi, bisa tahu dikasih susu yang seperti apa," kata dr Radhian dalam temu media, Jumat (2/2/2024).
"Dengan pemberian susu soya sejak awal, bisa saja anak itu malah nambah alerginya. Jadi, yang paling utama memang sebaiknya diperiksa dulu, dilakukan eliminasi untuk dapat tahu harus minum susu apa," sambungnya.
Pada anak yang mengalami intoleransi laktosa dan mengalami diare berat, dokter biasanya memberikan susu formula khusus sehingga kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi. Beberapa gejala klinis intoleransi laktosa yang harus diperhatikan antara lain:
- Diare
- Perut kembung
- Nyeri perut
- Merah di sekitar anus
- Tinja anak berbau asam
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Anak Intoleransi Laktosa, Boleh Diberi Susu Nabati? Begini Kata Dokter"