Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP |
Beredar kabar pencarian asal-usul virus Corona telah dihentikan. Namun meluruskan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pihaknya masih terus mendorong investigasi agar jawaban dari bagaimana COVID-19 bermula bisa terkuak.
Narasi tersebut bermula dari sebuah artikel di situs web Nature pada Selasa (14/2/2023) yang menyebut China kurang melakukan kerja sama perihal keterbukaan data. Walhasil, WHO telah menyerah dalam melakukan pencarian asal usul COVID-19.
WHO menegaskan, misteri asal-usul virus SARS CoV-2 berasal dan bagaimana ia mulai menyebar di antara manusia penting untuk dilakukan. Dengan tujuan, mencegah pandemi serupa di masa mendatang.
"Kami perlu terus mendorong sampai kami mendapatkan jawabannya," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan, merujuk pada pencarian asal-usul virus tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (17/2).
"Mengetahui bagaimana pandemi ini bermula sangat, sangat penting dan sangat krusial," sambungnya.
Lebih lanjut Tedros menambakan baru-baru ini pihaknya mengirimkan surat kepada seorang pejabat tinggi di China. Ia meminta kerja sama berupa transparansi informasi untuk mengetahui bagaimana COVID-19 bermula.
Mengingat, terdapat dua teori perihal asal-usul virus Corona. Pertama, virus Corona secara alami menular dari kelelawar ke hewan perantara kemudian ke manusia. Teori kedua, virus Corona menyebar akibat 'kabur' imbas kecelakaan di laboratorium.
Menurut laporan Nature, WHO telah diam-diam mengesampingkan tahap kedua dari penyelidikan ilmiah yang sangat diperlukan perihal asal-usul pandemi COVID-19.
Pimpinan teknis COVID-19 dari WHO, Maria Van Kerkhove, menyebut tidak ada fase kedua terkait investigasi pencarian asal-usul virus Corona. Sebab laporan Nature menyebut, situasi politik di dunia telah berubah sehingga kemajuan WHO dalam memahami asal-usul Corona menjadi terhambat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Bantah Hentikan Asal Usul COVID-19, Minta China Lebih Transparan"