 |
| Ilustrasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak perlu panik menanggapi kabar soal virus Marburg yang menelan korban jiwa di Afrika. (iStockphoto/spawns) |
Virus Marburg kini tengah jadi sorotan, tak terkecuali di Indonesia. Betapa tidak, virus Marburg dilaporkan telah menelan korban jiwa di Afrika.
Namun demikian, masyarakat diminta untuk tidak terlalu panik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan hingga saat ini virus tersebut belum masuk ke Indonesia.
"Di Indonesia belum ada [virus Marburg], dan kita juga masih nunggu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Budi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (16/2).
Lagi pula, Budi menyebut tak semua virus akan menyebar luas ke berbagai negara. Begitu juga dengan virus Marburg yang kini tengah mewabah di Afrika.
Dia juga meminta agar masyarakat tidak panik dengan kemunculan berbagai virus di sejumlah negara. Saat ini, otoritas kesehatan memang memantau adanya penyebaran virus dengan masing-masing tingkat infeksi yang berbeda.
"Kita enggak usah terlalu panik juga. Kita lihat ada level-levelnya, tuh. Apa ini termasuk variant of interest, apa masuk variant of concern, apa masuk under monitoring. Nah, itu kita perhatikan," katanya.
Indonesia, kata Budi, akan terus memantau dan mengikuti perkembangan dari WHO terkait virus Marburg ini. Hal yang pasti adalah masyarakat tidak harus panik dengan virus tersebut.
"Kita ikut WHO, informasinya juga sudah kita dapat. Tapi, teman-teman jangan buru-buru panik karena belum tentu semua virus itu menyebar," katanya.
Wabah virus Marburg pertama kali terjadi di Jerman pada 1967 silam. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab Ebola.
WHO mencatat telah ada sembilan kasus kematian akibat virus ini. Kasus kematian itu terjadi di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa pada Senin (13/4). Gejala yang dialami pasien rata-rata demam, kelelahan, diare, hingga muntah darah.
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul "Tak Perlu Panik, Virus Marburg Belum Masuk Indonesia"