Polusi udara di DKI. (Foto: Pradita Utama) |
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) meminta pemerintah mencontoh Beijing dalam hal penuntasan permasalahan polusi udara. Menurut mereka, Beijing secara konsisten melakukan pengendalian polusi lewat roadmap nasional air pollution control.
Dalam waktu tujuh tahun, negara tersebut berhasil mengurangi jumlah partikel udara yang merugikan hingga 40 persen, sejak 2013 hingga 2020 menurut studi pengukuran satelit yang dipublikasi Energy Policy Institute (EPIC) Universitas Chicago.
Ini menjadi penurunan populasi udara tertinggi di suatu negara dalam waktu singkat. Berbeda dengan Amerika Serikat (AS) yang butuh sekitar tiga dekade untuk mencapai jumlah penurunan polusi yang sama sejak kebijakan menurunkan emisi industri dan kendaraan.
"Kalau kita mau melakukan secara holistik mencontoh seperti Beijing melakukan roadmap nasional air pollution control rasanya kita bisa lebih cepat mungkin 5 tahun karena kita punya SDM lebih banyak untuk bisa melakukan," beber dr Agus Dwi Susanto SpP dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (24/8/2023).
"Tapi kan harus terkoordinasi dan betul-betul menjadi fokus nasional, jangan hanya sepotong pas lagi polusi tinggi, ini adalah program yang continue terus, berkelanjutan itulah yang penting," sambung dia.
Beberapa dorongan untuk pemerintah rekomendasi PDPI adalah menguji emisi kendaraan bermotor hingga pemantauan industri yang terbukti melakukan pencemaran udara, dengan memberikan sanksi langsung.
"Melakukan national air pollution control dari berbagai aspek, itu yang terpenting harus dilakukan semua pihak mulai dari penurunan, pengendalian, aspek kesehatan, secara berbarengan insha allah," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "PDPI Sarankan DKI Tiru Beijing, 5 Tahun Bisa Bebas Polusi Asal Konsisten"