Jepang Terbang ke Bulan, Mau Daratkan Wahana dengan Presisi. Foto: BBC Magazine |
Misi 'Moon Sniper' Jepang meluncur untuk mendarat di permukaan Bulan dengan presisi. Meskipun sebagian besar pendaratan di Bulan dirancang untuk mendarat dalam jarak beberapa kilometer, misi ini bertujuan untuk mendarat hanya dalam jarak 100 meter dari targetnya.
Sebuah roket yang membawa wahana Smart Lander for Investigating (SLIM) berhasil diluncurkan pada pagi hari tanggal 7 September dari Pusat Luar Angkasa Tanegashima di barat daya Jepang, menurut badan antariksa nasional Jepang JAXA.
Hanya 14 menit setelah lepas landas, roket tersebut melepaskan satelit, menempatkannya ke orbit mengelilingi Bumi tempat ia akan mempelajari pembentukan struktur di alam semesta dan evolusi gugus galaksi.
Sementara itu, wahana SLIM sedang dalam perjalanan panjang menuju permukaan Bulan, siap untuk 'pendaratan presisi' sekitar awal tahun 2024. Jika berhasil melakukan hal ini, Jepang akan menjadi negara kelima yang berhasil mendarat di Bulan.
Tujuan utama dari misi Moon Sniper adalah untuk mendemonstrasikan penggunaan teknologi pendaratan presisi tinggi untuk eksplorasi Bulan dan planet di masa depan.
Tersebar dengan medan berbatu dan lereng terjal, permukaan Bulan tidak mudah untuk dilalui. Untuk melakukan observasi di lapangan, robot penjelajah kerap harus melakukan perjalanan jarak jauh melintasi lanskap yang tak kenal ampun ini.
JAXA menjelaskan bahwa misi ini diharapkan dapat menunjukkan bagaimana pendaratan presisi akan membuat eksplorasi Bulan menjadi lebih efektif dan mudah di masa depan. Hal ini terbukti sangat penting bagi misi perburuan sumber daya air berkelanjutan, yang kemungkinan terbatas pada wilayah yang sangat spesifik.
"Tujuan besar SLIM adalah untuk membuktikan pendaratan dengan akurasi tinggi untuk mencapai tujuan 'pendaratan di tempat yang kita inginkan' di permukaan Bulan, bukan 'mendarat di tempat yang kita bisa'," kata Presiden JAXA Hiroshi Yamakawa seperti dikutip dari Reuters.
Jepang melakukan beberapa pendaratan di Bulan namun gagal dalam beberapa waktu terakhir. Pada November 2022, JAXA meluncurkan pendarat OMOTENASHI, tetapi kehilangan kontak sebelum mencapai Bulan sehingga upaya pendaratannya dibatalkan.
Pada April tahun ini, sebuah startup Jepang berusaha menjadi misi pendaratan swasta pertama di Bulan, namun kehilangan komunikasi dengan pesawat luar angkasanya dan akhirnya gagal.
Bulan kini menjadi tujuan eksplorasi negara-negara yang memiliki teknologi luar angkasa. Persaingan kian sengit dan ramai sejak India dengan misi Chandrayaan-3 sukses menjadi yang pertama berhasil mendarat di kutub selatan Bulan.
Beberapa hari sebelumnya, Rusia punya ambisi yang sama untuk mencapai rekor ini sebelum India, namun gagal. Pesawat luar Rusia jatuh ke Bulan setelah memasuki orbit yang tidak terkendali, meninggalkan kawah baru di Bulan.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Jepang Terbang ke Bulan, Mau Daratkan Wahana dengan Presisi"