Ilustrasi jenis obat cacing. Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative |
Cacing adalah parasit yang masuk ke tubuh manusia dan mengakibatkan gangguan. Penyakit cacingan bisa berdampak pada turunnya kondisi kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas pasiennya.
Infeksi ini tentu harus segera ditangani salah satunya dengan mengonsumsi obat cacing. Saat ini, berbagai macam obat cacing yang beredar di masyarakat dengan bahan aktif yang berbeda.
Tiap obat, bergantung jenis bahan aktifnya, ditujukan untuk penanganan cacing jenis tertentu. Berikut informasi lengkapnya:
11 Jenis Obat Cacing
Beberapa obat cacing yang bisa digunakan di antaranya mebendazole, albendazole hingga piperazine. Konsumsi dan peresepan obat bergantung hasil diagnosis dan jenis cacing yang menginfeksi.
1. Mebendazole
Mebendazole merupakan jenis obat cacing untuk penanganan patogen yang mengakibatkan infeksi usus. Misal cacing kremi, cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang.
Mengutip National Health Service, obat ini bekerja dengan menggunakan glukosa untuk membunuh cacing dalam tubuh. Mebendazole bisa dikonsumsi untuk anak berusia 2 tahun ke atas hingga dewasa. Bentuk sediaan obat di masyarakat adalah tablet kunyah atau cairan.
2. Albendazole
Albendazole digunakan untuk mengobati neurocysticercosis, yaitu infeksi yang disebabkan cacing pita babi pada otot, otak dan mata. Infeksi cacing ini dapat mengakibatkan kejang, pembengkakan otak, dan masalah penglihatan.
Mengutip Medlineplus, kandungan obat ini juga digunakan dalam pembedahan untuk mengobati penyakit kista hidatidosa. Penyakit ini disebabkan cacing pita anjing di hati, paru-paru, dan lapisan perut yang merusak organ-organ di dalamnya.
Selain itu, albendazole juga digunakan untuk mengobati infeksi akibat cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing cambuk dan parasit lainnya. Albendazole bisa diberikan kepada anak-anak berusia 12 bulan hingga orang dewasa.
3. Pyrantel Pamoate
Pyrantel Pamoate digunakan untuk mengobati infeksi cacingan seperti cacing kremi, cacing gelang dan cacing tambang. Obat ini bekerja dengan membuat cacing lumpuh, sehingga bisa dikeluarkan secara alami melalui tinja.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan dalam bentuk cair. Jika gejala penyakit ini tetap ada atau malah memburuk, konsultasikan dengan tenaga medis.
4. Ivermectin
Bahan aktif ini bekerja dengan melumpuhkan dan membunuh parasit yang mengganggu fungsi organ tubuh. Salah satu jenis parasit yang serangannya diatasi dengan ivermectin adalah cacing gelang.
Pemberian ivermectin bergantung pada dosis penggunaan obat. Aturan dosis diterapkan sesuai berat badan, kondisi medis, dan respon pasien terhadap ivermectin.
5. Praziquantel
Jenis bahan aktif ini digunakan untuk mengatasi cacing parasit jenis schistosoma (cacing darah) dan cacing hati. Praziquantel bekerja dengan melumpukan cacing yang menempel pada pembuluh darah.
Selanjutnya, cacing parasit akan melepaskan cengkeramannya pada dinding pembuluh darah. Ketika sudah lepas, tubuh akan menghilangkan cacin tersebut secara alami.
6. Triclabendazole
Triclabendazole merupakan obat cacing yang digunakan pada penanganan fasciolosis akibat cacing hati. Contoh jenis cacing ini adalah Fasciola hepatica atau Fasciola gigantica dari kelas trematoda.
Serangan fasciolosis terjadi pada hewan jenis ruminansia misal sapi, kambing, kerbau, dan domba. Namun manusia bisa terkena dampak sekundernya. Menurut NCBI, triclabendazole dapat diberikan pada pasien berusia lebih dari 6 tahun yang mengalami fasciolosis kronis.
7. Diethylcarbamazine
Mengutip laman Drugs, diethylcarbamazine biasa diresepkan untuk mengatasi filariasis, eosinofilia, loiasis dan onchocerciasis. Kandungan obat ini tidak digunakan untuk mengobati jenis infeksi cacing lainnya, seperti cacing kremi atau cacing pita.
8. Levamisole
Dikutip dari Medicover Hospitals, levamisole digunakan untuk mengobati infeksi cacing. Obat ini bekerja dengan menekan aktivitas enzim di otot cacing, sehingga menyebabkan kelumpuhan dan juga kematian pada hewan tersebut. Levamisole harus ditelan dengan segelas air, bujan dikunyah, atau digerus.
9. Niclosamide
Niclosamide digunakan untuk mengobati infeksi cacing pita lebar, cacing pita kecil, hingga cacing pita pada dagingsapi. Namun tidak untuk infeksi cacing lainnya seperti cacing kremi atau cacing gelang.
ide bekerja dengan membunuh cacing pita saat bersentuhan. Cacing pita yang mati akan dikeluarkan melalui tinja. Terkadang, cacing akan hancur di usus.
10. Thiabendazole
Thiabendazole digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh cacing, seperti cacing kremi, cacing tambang, cacing cambuk, cacing gelang dan trikinosis. Cara meminum obat ini adalah dengan mengunyahnya secara menyeluruh sebelum ditelan.
11. Piperazine
Piperazine digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang umum dan cacing kremi. Mengutip Mayo Clinic, obat ini bekerja dengan cara melumpuhkan cacing. Kemudian dikeluarkan melalui tinja. Piperazine hanya tersedia dengan resep dokter.
Cara Mencegah Infeksi Cacing
Menurut laman Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Buleleng, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah infeksi cacing. Berikut di antaranya:
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun secara teratur
- Menjaga kebersihan kuku dengan memotongnya secara berkala
- Menghindari kebiasaan menggigit kuku
- Berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi agar telur cacing di dalam tubuh mati.
- Mencuci buah dan sayur sebelum dimasak
- Menggunakan alas kaki saat keluar rumah
- Mengkonsumsi makanan yang terjamin kebersihannya
- Membuang sampah pada tempatnya
- Mengkonsumsi makanan yang benar-benar matang
- Mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "11 Obat Cacing dan Cara untuk Mencegah Infeksinya"