Foto: ilustrasi/thinkstock |
Hematuria adalah suatu kondisi di mana terdapat darah di dalam kencing (urine). Hematuria merupakan istilah medis dari kencing berdarah.
Pada umumnya, warna urine manusia adalah putih hingga kuning muda. Apabila urine berubah warna menjadi merah atau kecoklatan, jangan anggap sepele hal tersebut.
Soalnya, kencing berdarah bisa menjadi salah satu pertanda kalau detikers mengalami penyakit serius. Jadi, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk dilakukan pengecekan.
Lantas, apa penyebab seseorang mengalami hematuria? Lalu apa saja gejala yang muncul ketika mengalami kencing berdarah? Simak pembahasannya secara lengkap di bawah ini.
Penjelasan Hematuria
Hematuria merupakan suatu kondisi di mana adanya darah di dalam urine. Perlu ditegaskan bahwa hematuria bukanlah penyakit, melainkan suatu gejala dari kondisi medis tertentu.
Dilansir laman National Center for Biotechnology Information, hematuria terbagi ke dalam dua jenis, yakni makroskopis (kotor) dan mikroskopis. Apa yang membedakan keduanya?
Jadi, hematuria makroskopis adalah warna urine yang berwarna merah dan bisa dilihat secara langsung oleh mata. Sedangkan hematuria mikroskopis adalah warna urine yang terlihat jernih dan normal, namun jika diperiksa dengan mikroskop akan terlihat sel darah di dalam urine.
Penyebab Hematuria
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, hematuria bukanlah penyakit melainkan suatu tanda-tanda kalau tubuh terserang penyakit tertentu. Mengutip My Cleveland Clinic, berikut penyebab hematuria pada seseorang:
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit ginjal, seperti batu ginjal, peradangan (glomerulonefritis), atau akibat penyakit diabetes (nefropati diabetik)
- Cedera ginjal akibat pasca trauma atau pasca tindakan invasif di area ginjal
- Pembesaran kelenjar prostat (BPH)
- Kanker ginjal
- Kanker kandung kemih
- Kanker prostat
- Kelainan darah, seperti hemofilia atau anemia sel sabit
- Mengkonsumsi obat-obatan tertentu
Gejala Hematuria
Dalam sejumlah kasus, seseorang yang mengalami hematuria tidak merasakan gejala apapun, jadi tiba-tiba mengalami kencing berdarah saat buang air kecil. Namun, ada juga beberapa orang yang mengalami gejala tertentu, yakni sebagai berikut:
- Terlalu sering buang air kecil
- Nyeri saat buang air kecil
- Nyeri di pinggang dan perut bagian bawah
- Demam
- Mual dan muntah
- Menggigil
Sedikit informasi, hematuria tak hanya menyebabkan warna urine menjadi merah, namun bisa merah muda atau kecoklatan. Meski ada perbedaan warna, hal tersebut jangan dianggap remeh karena bisa menjadi pertanda kalau kamu mengidap suatu penyakit.
Dalam situs US Department of Health and Human Services, sekitar 50% kasus hematuria yang terjadi di AS, menunjukkan bahwa kencing berdarah menjadi salah satu tanda seseorang terserang penyakit ginjal sedang hingga berat.
Cara Menangani Hematuria
Jika kamu mengalami kencing berdarah, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena hematuria merupakan sebuah tanda-tanda adanya penyakit di dalam tubuh, maka dokter akan menanyakan seputar gejala atau penyakit yang pernah diderita.
Setelah itu, dokter juga melakukan pemeriksaan fisik dan mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium. Tes ini dilakukan untuk mengecek apakah benar terdapat darah di dalam urine dan melihat apakah terjadi infeksi atau tidak.
Apabila hasil tes lab menunjukkan adanya hematuria, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Dilansir My Cleveland Clinic, pemeriksaan tersebut meliputi:
- Pemindaian menggunakan metode MRI, CT Scan, atau USG
- Sistoskopi
- Sitologi urin
Sebagai pengingat, setiap orang bisa terserang penyakit yang berbeda-beda. Jadi, usahakan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyakit apa yang diderita hingga menyebabkan hematuria.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hematuria Adalah: Penyebab, Gejala, dan Cara Menanganinya"