Misteri di Langit: Fakta Awan yang Jarang Diketahui Foto: Dhani Irawan/detikcom |
Awan, gumpalan putih yang menghiasi langit, seringkali hanya dianggap sebagai penanda cuaca. Namun, ada banyak hal menarik tentang awan yang mungkin belum diketahui.
Berikut ini adalah beberapa fakta unik tentang awan yang dapat memperluas pengetahuan kita:
Awan adalah massa tetesan air atau kristal es yang tersuspensi di atmosfer. Secara sederhana, awan terbentuk karena penguapan air yang berasal dari laut, danau, atau sungai.
Kemudian, uap air ini akan naik ke atas menjadi titik-titik air dan terbentuklah awan
Asal-usul Kata 'Awan'
Kata "cloud" dalam bahasa Inggris berasal dari kata kuno "clud" atau "clod" yang berarti gumpalan tanah atau batu, yang pada abad ke-13 diperluas untuk merujuk pada gumpalan air di langit.
Awan Putih, Hitam dan Hijau
Pernah bertanya-tanya mengapa ada awan putih dan gelap? Perbedaan antara awan hitam dan putih terutama terletak pada komposisi dan ketebalan mereka.
Awan putih, seperti awan cumulus, umumnya terdiri dari tetesan air atau kristal es yang lebih kecil dan lebih ringan. Ketika sinar matahari mengenai awan ini, cahaya tersebut dapat menembus dan memantulkan kembali, sehingga awan tampak putih bersih.
Awan hitam, sering kali merupakan awan yang lebih tebal dan berisi tetesan air atau kristal es dalam jumlah yang lebih banyak. Karena ketebalannya, awan ini mencegah cahaya matahari menembus, sehingga terlihat gelap dari bawah. Awan hitam sering kali mengindikasikan hujan atau badai yang akan datang karena kandungan air yang lebih pekat di dalamnya.
Awan badai bisa berwarna hijau dan tidak ada yang tahu mengapa. Awan dapat tampak merah, oranye, atau merah muda saat matahari terbit dan terbenam karena hamburan sinar matahari oleh atmosfer.
Jenis Awan
Tiga jenis utama awan adalah stratus, cumulus, dan cirrus, diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan ketinggiannya.
Awan lenticular adalah awan berbentuk lensa yang terbentuk di atas puncak gunung dan sering disalahartikan sebagai UFO karena penampilannya yang khas.
Ketinggian Awan
Cumulonimbus, yang terkait dengan badai petir, dapat mencapai ketinggian hingga 60.000 kaki (18,2 kilometer). Namun awan tertinggi, yang dikenal sebagai awan noctilucent, terjadi sekitar 50 mil (80 kilometer) di atas permukaan bumi dan terlihat saat senja.
Apakah awan ringan?
Awan tipikal memiliki volume sekitar 1km3 dan kepadatan sekitar 1,003kg per m3 - sekitar 0,4% lebih kecil dari kepadatan udara di sekitarnya, itulah sebabnya mereka mengapung.
Sederhananya, awan dibuat ketika sekelompok udara yang mengandung uap air menjadi sangat dingin sehingga uap mengembun menjadi tetesan air (mereka telah mencapai 'suhu titik embun'). Ketika tetesan air jatuh ke udara yang lebih hangat, mereka 'menghilang' menjadi gas (itulah sebabnya awan serupa selalu terlihat seperti tingginya sama).
Pada saat yang sama dengan ini, tetesan terbentuk di bagian atas awan. Tampaknya melayang, tetapi sebenarnya terus menyebar dan terbentuk.
Tetesan awan rata-rata berdiameter sekitar 0,02 milimeter, kira-kira 50 kali lebih kecil dari tetesan hujan.
Kendati bisa mengapung di udara bukan berarti ringan. Jadi, dengan melakukan matematika, gumpalan awan pada bisa mencapai berat sekitar satu juta ton. Bayangkan awan cumulus rata-rata memiliki berat yang sama dengan jet jumbo, sekitar 500 ton.
Kecepatan Awan
Awan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan mulai dari 30 hingga 120 mil per jam (48 Km / jam hingga 194 km / jam). Kecepatan ditentukan oleh situasi dan jenis awan.
Misalnya, selama aliran jet, awan cirrus tinggi dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan lebih dari 100 mph (160 km / jam). Selama badai, awan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 40 mil per jam (65 Km / jam).
Awan Luar Angkasa
Ada awan tidak hanya di Bumi, tetapi juga di benda langit lainnya dengan atmosfer, seperti Venus, Jupiter, Saturnus atau Titan, satelit yang terakhir.
Namun awan di luar angkasa jarang terbuat dari H2O. Misalnya, awan di Venus terdiri dari sulfur dioksida, sementara awan antarbintang, atau nebula, terbuat dari debu kosmik, gas hidrogen dan helium, serta plasma.
Komunitas Awan
Ada sebuah organisasi yang bernama Cloud Appreciation Society dengan lebih dari 40.000 anggota yang memiliki kecintaan pada awan
Selain itu ada International Society of Cloud Lovers didirikan pada 2004. Anggotanya memotret fenomena alam ini, berdiskusi dan bermimpi melihat awan paling langka. Ini mencakup ribuan orang dari lebih dari 120 negara.
Pareidolia
Fenomena psikologis di mana orang melihat objek dalam awan disebut pareidolia.
Nefologi
Studi tentang awan dan perannya di atmosfer bumi dikenal sebagai nefologi. Sementara studi tentang pola awan kuno dan dampaknya terhadap iklim Bumi dikenal sebagai paleoklimatologi.
Bidang penelitian ini melibatkan analisis catatan geologi dan lingkungan untuk merekonstruksi perilaku awan masa lalu, memberikan wawasan berharga tentang evolusi jangka panjang atmosfer dan iklim Bumi.
Peran Ketombe dalam Pembentukan Awan
Ketombe yang mengambang di atmosfer membantu pembentukan awan. Air membutuhkan permukaan untuk berubah dari uap menjadi cairan, dan aerosol seperti ketombe, serbuk sari, alga, bulu, dan bakteri sangat baik dalam menyerap kelembapan di udara.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Misteri di Langit: Fakta Awan yang Jarang Diketahui"