Ilustrasi minum kopi. (Foto: Ilustrasi iStock) |
Kita sering mendengar kopi dapat membantu menurunkan berat badan. Ternyata, hal tersebut bukan isapan jempol belaka.
Hal ini dikarenakan kandungan kafein dan antioksidan yang ada pada kopi dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga mendorong penurunan berat badan. Pertanyaannya, berapa cangkir kopi yang perlu diminum dalam sehari untuk mendapatkan efek tersebut?
Ahli gizi dan nutrisi Tammy Lakatos, dan kembarannya Lyssie Lakatos, menjelaskan mengonsumsi 200-400 miligram kopi dapat membantu proses penurunan berat badan. Jumlah tersebut setara dengan sekitar dua hingga lima cangkir kopi.
Lakatos mengungkapkan kopi memiliki efek termogenik yang dapat mempercepat metabolisme, sehingga membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat menurunkan BMI, berat badan, dan lemak tubuh. Kopi juga dapat mengekang nafsu makan dan mengurangi rasa lapar," ucap Lakatos dikutip dari Eat This.
Paparan Lakatos sejalan dengan studi terbaru yang dilakukan oleh T.H. Chan School of Public Health. Dalam risetnya, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi empat cangkir kopi dalam sehari dapat membantu mengurangi lemak tubuh hingga sekitar empat persen.
Apa Semua Orang Bisa Mengonsumsi Kopi?
Meski kopi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, tidak semua orang bisa mengonsumsi minuman ini. Orang dengan kondisi tertentu tidak dianjurkan untuk minum kopi karena dapat memicu atau memperparah gejala penyakit yang diidapnya.
Misalnya, orang yang mengidap sindrom iritasi usus besar (IBS). Pakakr nutrisi dari Seattle, Angel Plannells, MS, RDN mengatakan kafein pada kopi dapat memicu gejala-gejala sindrom IBS.
"Kafein dapat meningkatkan risiko diare, gejala utama dari sindrom iritasi usus besar. jadi jika Anda mengalami sindrom iritasi usus besar, batasi atau hindari minuman yang berkafein," ujarnya.
Selain itu, kafein juga dapat memperparah gejala aritmia dan GERD. Kafein dapat merangsang produksi hormon adrenalin yang membuat jantung berdetak semakin cepat.
Sementara pada GERD, kafein dapat melemaskan katup sfingter esofagus yang membatasi lambung dan kerongkongan. Hal ini memungkinkan cairan asam lambung kembali naik ke kerongkongan dan memicu gejala GERD.
Selain penyakit-penyakit tersebut, kopi juga tidak dianjurkan untuk orang yang mengidap glaukoma, epilepsi, diare, dan ansietas.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Konsumsi Kopi Bisa Bantu Turunkan BB, Harus Minum Berapa Cangkir Sehari?"