Hagia Sophia

05 April 2025

Ini Kata WHO Terkait Kondisi Faskes di Myanmar Usai Gempa

WHO mengungkapkan kondisi fasilitas kesehatan di Myanmar pasca gempa. (Foto: AFP/SAI AUNG MAIN)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim 3 ton pasokan medis ke rumah sakit di Nay Pyi Taw dan Mandalay yang paling parah terkena dampak gempa bumi di Myanmar setelah dua gempa bumi kuat berkekuatan 7,7 SR dan 6,4 SR mengguncang negara itu pada Jumat (28/3).

Pasokan medis yang terdiri dari peralatan trauma dan tenda serbaguna telah mencapai rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur di Nay Pyi Taw dan segera mencapai Rumah Sakit Umum Mandalay, dua rumah sakit utama yang merawat korban luka di daerah tersebut.

"Rumah sakit kewalahan menampung ribuan korban luka yang membutuhkan perawatan medis. Ada kebutuhan besar untuk perawatan trauma dan bedah, pasokan transfusi darah, anestesi, obat-obatan penting, pengelolaan korban massal, air bersih dan sanitasi, kesehatan mental dan dukungan psikososial, dan lain-lain," tulis WHO dikutip dari keterangan resminya, Selasa (1/4/2025).

WHO juga mempersiapkan pengiriman kedua yang terdiri dari Peralatan Kesehatan Darurat Antar-Lembaga dengan setiap peralatan berisi persediaan untuk merawat 10.000 orang selama tiga bulan. Pihaknya juga memberikan dukungan operasional kepada tim tanggap cepat yang ditempatkan di rumah sakit di daerah yang terkena dampak.

Skala kematian, cedera, dan kerusakan fasilitas kesehatan di Myanmar disebut belum sepenuhnya dipahami. Korban kemungkinan paling banyak berada di daerah perkotaan Mandalay, Sagaing, dan Nay Pyi Taw, tempat gempa bumi menyebabkan kerusakan besar pada bangunan dan struktur.

Menurut laporan awal, di Nay Pyi Taw beberapa fasilitas kesehatan publik dan swasta termasuk poliklinik besar telah rusak. Informasi dari Sagaing terbatas karena listrik dan komunikasi sebagian besar terganggu.

Situasi di Myanmar mengkhawatirkan mengingat besarnya permintaan terhadap layanan kesehatan yang sudah rapuh di daerah yang dilanda konflik. Sebelum gempa bumi ini, 12,9 juta orang diperkirakan membutuhkan intervensi kesehatan kemanusiaan di Myanmar pada tahun 2025.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Buka Suara soal Kondisi Fasilitas Kesehatan di Myanmar Pasca Gempa"