Hagia Sophia

24 May 2025

Kelompok Orang yang Tidak Disarankan Konsumsi Matcha, Ini Alasannya

Foto: Getty Images/iStockphoto/nokkala

Matcha menjadi salah satu minuman yang cukup populer saat ini. Minuman yang dibuat dari daun teh ini terkenal karena rasanya yang enak hingga teksturnya yang lembut.

Selain itu, matcha juga mengandung beberapa senyawa utama yang berkontribusi pada kesehatan. Mulai dari menenangkan pikiran, meningkatkan fungsi otak, hingga mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.

Namun, kandungan kafein yang ada di dalam matcha juga bisa menjadi berbahaya bagi sebagian orang. Terlebih pada orang yang sensitif pada kafein.

"Ini dapat menyebabkan kecemasan, mudah tersinggung, insomnia, atau sakit kepala pada mereka yang sensitif dengan kafein," tutur ahli diet Lacey Dunn, MS, RDyang dikutip dari Eating Well.

Meski jumlah kafein pada matcha lebih rendah dibandingkan kopi, efeknya bisa lebih lama bertahan karena kandungan asam amino yang disebut L-theanine. Tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, kombinasi ini dapat memicu ketegangan dan gangguan tidur.

Konsumsi matcha dalam dosis yang tinggi juga dapat mempengaruhi fungsi hati dan proses detoksifikasi dalam tubuh. Risiko ini dapat meningkat jika matcha dikonsumsi dalam bentuk suplemen teh hijau dosis tinggi.

Dunn juga mengingatkan matcha dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat.

"Oleh karena itu, jika memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya dan sedang mengonsumsi obat, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan matcha aman untuk dikonsumsi," sambungnya.

Berikut kelompok orang yang tidak disarankan untuk mengonsumsi matcha:
  • Orang dengan gangguan tidur
  • Orang dengan masalah fungsi hati
  • Orang yang sensitif terhadap kafein
  • Orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah
  • Orang yang punya masalah dengan penyerapan zat besi
Meski begitu, matcha tetap memiliki manfaat yang meningkatkan gelombang alfa di otak yang membuat rileks dan tenang. Senyawa L-theanine juga meningkatkan produksi beberapa neurotransmitter di otak, seperti serotonin dan asam gamma-aminobutyric (GABA), yang membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Selain itu, kombinasi L-theanine dan kafein mampu meningkatkan fokus tanpa rasa gelisah seperti kopi, sehingga meningkatkan daya ingat. Matcha juga mendukung kesehatan jantung karena memiliki antioksidan jenis katekin, yang mampu menurunkan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) dan tekanan darah.

Tak hanya itu, matcha juga mampu melawan radikal bebas dengan kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) yang diyakini bisa menurunkan risiko kanker dan peradangan otak.

Di balik rasanya yang enak, matcha juga mampu menstabilkan gula darah dengan kandungan quercetin dalam matcha untuk mengatur sensitivitas insulin. Sehingga mendukung pencernaan, sebab EGCG juga bermanfaat untuk menyeimbangkan mikrobiota usus.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Minum Matcha, Kamu Termasuk?"