Hagia Sophia

23 June 2025

Kecuali Darurat, Warga Israel Diimbau Tidak ke Rumah Sakit

Pusat Medis Soroka yang dihantam rudal Iran. (Foto: REUTERS/Amir Cohen)

Pecahan kaca dan tumpukan puing berserakan di lantai Pusat Medis Soroka pada hari Kamis, setelah rudal Iran menghantam rumah sakit di selatan Israel, melukai puluhan orang.

Setelah serangan itu, rumah sakit, yang melayani sekitar 1 juta penduduk Israel selatan, mengatakan tidak akan menerima pasien baru, kecuali dalam kasus yang mendesak dan mengancam jiwa, dan bahwa ratusan pasien yang ada dipulangkan atau ke rumah sakit lain untuk dirawat. Hal ini menyusul kekhawatiran akan rudal Iran menyerang fasilitas medis.

Sekitar 700 pasien dirawat di rumah sakit pada saat serangan itu, menurut laporan media berbahasa Ibrani yang memuat angka-angka yang diberikan oleh rumah sakit. Hingga Kamis sore, hanya 300 pasien yang tersisa, menurut laporan tersebut.

Soroka Medical mengatakan bahwa masyarakat diminta untuk tidak datang ke rumah sakit, kecuali untuk kasus medis yang mendesak dan mengancam jiwa.

"Wanita yang melahirkan dalam keadaan darurat dapat datang ke Pusat Kebidanan Saban, yang dilindungi. Wanita lain yang akan melahirkan diminta untuk pergi ke rumah sakit lain pada tahap ini," tulis keterangan fasilitas medis itu dikutip dari Times of Israel.

Rumah sakit di wilayah selatan tersebut telah mulai mengevakuasi pasien dari bangsal bedah beberapa hari sebelum serangan. Beberapa pasien di gedung yang rusak dibawa ke fasilitas bawah tanah beberapa jam sebelum serangan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Warga Israel Diminta Tak ke Rumah Sakit Kecuali dalam Kondisi Darurat, Kenapa?"