Hagia Sophia

17 November 2025

Adakah Faktor Keturunan yang Memicu Masalah Asam Urat?

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Sorapop)

Masalah nyeri asam urat atau yang dalam istilah medis disebut gout merupakan kondisi yang ditandai dengan rasa nyeri atau bengkak di area sendi. Kondisi ini muncul akibat penumpukan asam urat berlebih dalam darah yang kemudian membentuk kristal di sendi.

Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan kebiasaan makan seperti konsumsi tinggi daging merah atau alkohol. Namun, sebenarnya apakah ada faktor keturunan yang bisa memicu masalah asam urat?

Kondisi ini pertama kali diketahui pada abad ke-5 dan diberi nama unwalkable disease atau penyakit yang membuat tidak bisa berjalan. Baru pada abad ke-17, ilmuwan menduga masalah asam urat juga memiliki komponen genetik.

Gen yang berkaitan dengan ini utamanya merupakan bagian dari renal-urate transport system. Sistem tersebut bertugas membuang asam urat, hasil pemecahan urine, dari aliran darah. Biasanya hanya sebagian kecil asam urat yang dibuang lewat urine, 90 persen sisanya justru diserap kembali. Sistem transportasi inilah yang menentukan seberapa besar penyerapan kembali tersebut.

Mutasi gen yang diwariskan pada sistem transportasi ini bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam membuang kelebihan asam urat. Artinya, jika seseorang mewarisi gen 'lambat', tubuhnya tidak mampu menyaring asam urat seefisien orang yang memiliki gen 'cepat' atau normal.

Secara khusus, gen ABCG2 dan SLC2A9 diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko terkena asam urat.

"Jika Anda memiliki orang tua dengan asam urat dan merasa mungkin Anda juga mengalaminya, tidak ada yang perlu disalahkan. Kemungkinan besar Anda mewarisi kondisi tersebut, sama seperti Anda mewarisi warna mata atau rambut. Kini ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asam urat bukanlah kesalahan pribadi," ucap pakar reumatologi Dr Panico dikutip dari Summit Rheumatology, Selasa (11/11/2025).

Meski begitu, hasil positif pada gen ini bukan berarti seseorang pasti akan mengalami masalah asam urat. Gaya hidup dan faktor lingkungan tetap berpengaruh besar pada asam urat.

Beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terkena nyeri asam urat meliputi kelebihan berat badan, konsumsi alkohol tinggi, pola makan tinggi purin, dan penggunaan obat tertentu. Bagaimanapun kondisi riwayat keluarga, risiko tetap bisa dikurangi melalui perubahan gaya hidup sehat

"Kita bisa membahas pola makan dan kebiasaan hidup, karena mengontrol hal-hal tersebut akan berdampak baik untuk kesehatan secara menyeluruh," sambung Dr Panico.

Orang yang kelebihan berat badan, terutama dengan lemak di area perut, memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat. Lemak di perut dapat memicu pelepasan zat kimia pemicu peradangan, yang dapat memperburuk kondisi nyeri asam urat.

Rasa nyeri saat serangan asam urat terjadi karena respon peradangan tubuh, sehingga peningkatan peradangan akibat lemak perut dapat memperburuk gejala.

"Kegemukan adalah salah satu penyebab utama asam urat, yang berhubungan dengan banyak faktor. Dengan memperbaiki kualitas makanan, Anda bisa menurunkan asupan purin, zat dalam makanan yang menghasilkan asam urat terbanyak. Selain itu, menjaga berat badan sehat juga membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes, yang keduanya sangat berkaitan dengan asam urat," tandasnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Masalah Asam Urat Dipicu Faktor Keturunan? Bisa Jadi, Tapi..."